Soloraya
Jumat, 6 Februari 2015 - 17:15 WIB

DEMAM BERDARAH KARANGANYAR : Kasus DB Meningkat, DKK: Penduduk Belum Sadar PSN

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Informasi Pencegahan Demam Berdarah (Dok/JIBI/Solopos)

Demam berdarah Karanganyar diwaspadai. DKK setempat menyatakan tingginya kasus DB dipicu kurangnya kesadaran masyarakat melakukan PSN.

Solopos.com, KARANGANYAR – Angka penderita demam berdarah (DB) di Karanganyar pada Januari 2015 meningkat dua kali lipat apabila dibandingkan pada bulan yang sama tahun 2014.

Advertisement

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mencatat sebanyak 27 kasus DB pada Januari 2014. Sementara pada Januari tahun ini, angkanya lebih banyak yakni 53 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) Dinas Kesehatan Karanganyar, Fatkhul Munir, mengatakan lokasi penyebaran bergeser dari Colomadu ke Gondangrejo.

“Kami sudah memprediksi kecenderungan peningkatan kasus DB sejak Desember. Total 520 kasus DB di Karanganyar selama 2014. Korban meninggal 4 orang selama 2014,” kata Munir saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (6/2/2015).

Advertisement

Munir juga mencatat dua orang meninggal karena DB hingga pekan pertama Februari 2015.

“Kasus tertinggi di Gondangrejo. Ada 22 kasus. Dua korban meninggal dari Desa Jeruksawit, Gondangrejo. Maka kami fokus menangani kasus DB di Gondangrejo dan Karanganyar,” tutur dia.

Munir menjelaskan kasus yang terjadi di Jeruksawit tidak banyak tetapi terjadi dua kematian. Sedangkan kasus di Plesungan lebih banyak dan satu orang di antaranya meninggal.

Advertisement

“Kami menemukan lebih dari 50% penduduk di Jeruksawit belum sadar pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Banyak jentik nyamuk aedes aegypti di tempat penampungan air. Itu sumber masalah,” tutur dia.

DKK Karanganyar mengantisipasi penambahan korban meninggal akibat DB dengan menggalakkan PSN di setiap desa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif