Jatim
Kamis, 5 Februari 2015 - 17:05 WIB

KERETA UNIK MADIUN : Haduh, Nasib Rel Bengkong Sebentar Lagi Tinggal Kenangan

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepur di Kota Madiun ini bukan melintas di depan antrean kendaraan, melainkan malah di belakang pengendara. JIBI/Solopos/ Istimewa)

Kereta unik yang melintas rel bengkong di Kota Madiun sebentar lagi tinggal kenangan.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Keberadaan rel bengkong yang menjadi keunikan Kota Madiun nampaknya menjadi buah simalakama. Apalagi akhir-akhir ini, ketika transportasi roda dua membanjir tak terbendung, keberadaan rel bengkong seolah hanya layak dicaci lantaran dianggap menjadi sumber petaka.

Advertisement

Manajer Humas PT KAI Daops 7 Kota Madiun, Supriyanto, mengaku sudah menerima informasi bahwa keberadaan rel bengkong di Jl Yos Sudarso bakal segera direkayasa. Salah satunya, tak lagi menyerong di jalan raya, melainkan akan dialihkan ke dalam area stasiun kereta api.

“Jadi posisi rel akan lurus ke arah selatan mengikuti jalan raya, lalu berbelok ke timur menuju area stasiun. Sebutan rel bengkong sudah tidak ada lagi,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com, di ruang kerjanya, Kamis (5/2/2015).

Diakui Supriyanto, sejak dua-tiga tahun terakhir PT KAI memang kerap menerima komplain dari masyarakat atas keberadaan rel bengkong tersebut. Mereka menilai, keberadaan rel bengkong sangat membahayakan pengendara sepeda motor khususnya kaum wanita.

Advertisement

“Tak sedikit pengendara yang terpeleset di sana karena dianggap licin. Apalagi ibu-ibu yang belum mahir mengendara di jalan raya, mereka rata-rata kurang tahu teknik melintasi rel. Akhirnya banyak yang terpeleset,” tambahnya.

Seperti diketahui, keberadaan rel benkong di Jl Yis Sudarso Kota Madiun menjadi sesatu yang unik. Pasalnya, ketika kereta di atasnya melintas di jalan tersebut, terlihat ada sepur yang bergerak dari arah belakang antrean pengendara sepeda motor.

Keunikan tersebut bahkan telah menjadi perbincangan di kalangan netizen dan masyarakat luas. Ada yang bangga karena pemandangan itu hanya ada di Indonesia satu-satunya. Namun, sebagian kalangan menilai peristiwa itu sangat membayakan bagi pengendara sepeda motor.

Advertisement

“Kalau saya sih ya menyayangkan jika harus diubah rel bengkongnya. Tapi, namanya perkembangan zaman, apalagi masyarakat yang mendesak, kita mau tak mau harus mengakomodasinya,” papar Supri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif