SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkades (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Pilkades di Gunungkidul masih belum memiliki aturan yang jelas sehingga belum bisa digelar. Akibatnya, 56 jabatan kepala desa kosong
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berharap Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di 58 desa di 17 kecamatan bisa diselenggarakan tahun ini.
Kabag Administrasi Pemerintahan Desa Siswanto mengatakan, ada 56 desa yang dipimpin oleh Penanggungjawab (Pj) Kepala Desa. Sedangkan, kepala desa yang memimpin Semoyo, Kecamatan Patuk dan Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar akan habis masa jabatannya pada 30 Desember 2015.
“Pilkades belum bisa dilaksanakan karena Raperda inisiatif DPRD Gunungkidul belum juga sampai kepada kami,” ungkap dia, Senin (2/2/2015).
Tanpa Perda tersebut, lanjut dia, Pemkab Gunungkidul dianggap tidak sah jika tetap menggelar Pilkades karena aturan lama sudah tidak berlaku. Sementara, Pj hanya bisa memimpin selama satu tahun. Rata-rata, tugas Pj di 56 desa akan selesai pada Juni dan Juli 2015.
“Meskipun hanya satu tahun, tapi bisa diperpanjang,” ungkap dia.
Tidak adanya kepala desa definitif, menurutnya, tidak akan mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat. Pasalnya, tugas kades bisa dilakukan oleh Pj. Namun, Pj hanya bersifat sementara dan dirangkap oleh perangkat desa lain sehingga konsentrasi terpecah.
“Masyarakat pastinya juga ingin memiliki Kades yang definitif,” imbuh dia.
Selain itu, Pj tidak bisa membuat program baru yang menyimpang dar RPJMDes. Pasalnya, RPJMDes merupakan penjabaran dari visi dan misi Kades sebelumnya. Pj hanya bisa melakukan revisi terhadap RPJMDes yang ada namun tetap tidak boleh menyimpang.
“Pokoknya, kami ingin tahun ini bisa diselenggarakan Pilkades,” imbuh dia.