Soloraya
Rabu, 4 Februari 2015 - 21:30 WIB

PENCABULAN SRAGEN : Coba Cium Guru, Kepala UPT Disdik di Sragen Dilempar Gelas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Pencabulan Sragen kali ini terjadi di dunia pendidikan. Seorang Kepala UPT Dinas Pendidikan (Disdik) diduga mencium guru WB.

Solopos.com, SRAGEN — Dugaan tindakan tak pantas muncul di lingkungan dunia pendidikan kembali membuat gempar masyarakat Sragen. Mirisnya, tuduhan tersebut dialamatkan kepada Kepala UPT Dinas Pendidikan (Disdik) Kedawung berinisial Sd.

Advertisement

Parahnya, dugaan tindakan itu dilakukan terhadap guru perempuan berstatus wiyata bakti (guru WB). Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (4/2/2015), guru tersebut berinisial M. Dia bertugas di sekolah dasar (SD) salah satu desa di Kedawung.

Kejadian tersebut dilaporkan terjadi pada awal Januari 2015. Sumber Solopos.com mengatakan kejadian tersebut terjadi di ruang kerja Sd. Saat itu, M bermaksud meminta tanda tangan surat pindah tugas. Namun saat itu secara tiba-tiba Sd menutup pintu ruang kerjanya.

Advertisement

Kejadian tersebut dilaporkan terjadi pada awal Januari 2015. Sumber Solopos.com mengatakan kejadian tersebut terjadi di ruang kerja Sd. Saat itu, M bermaksud meminta tanda tangan surat pindah tugas. Namun saat itu secara tiba-tiba Sd menutup pintu ruang kerjanya.

Sejurus kemudian Sd mencoba mencium M sang guru WB. Mendapat perlakuan tersebut, M berontak dan langsung melarikan diri. Pada hari itu juga, M mengadukan perbuatan Sd kepada Disdik Sragen.

Selang beberapa hari berikutnya, Kepala Disdik Sragen, Sauman, memanggil Sd dan M untuk dimintai klarifikasi. Namun saat menunggu masuk ke ruang Kepala Disdik, Sd dan M terlibat insiden lagi. M yang masih emosi, secara spontan melemparkan gelas ke arah Sd. Namun lemparan M tidak berhasil mengenai Sd. Gelas yang dilemparkan M hanya menghantam meja sehingga menimbulkan suara keras.

Advertisement

“Nota dinas sudah saya laporkan kepada Pak Bupati. Tinggal menunggu keputusan Pak Bupati,” tutur dia. Pernyataan senada disampaikan Sekretaris Disdik Sragen, Darmawan, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya. Menurut dia masalah Sd dan M telah diselesaikan secara damai antara semua pihak.

Daramawan menjelaskan kasus yang diduga dilakukan Sd merupakan kali pertama yang terjadi pada 2015. Pada 2014, Disdik mencatat tiga kepala sekolah (kasek) negeri tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) di Sragen tersandung kasus.

Mereka telah dijatuhi sanksi sedang berupa pencopotan dari jabatannya. Terkait kasus yang menjerat Sd baru-baru ini, menurut Darmawan tidak sampai masuk ke Inspektorat Daerah Sragen. Menurut dia Disdik tidak akan melindungi kasek dan guru yang justru berperilaku tidak pantas.

Advertisement

“Kami ingin Disdik dan para guru yang menggawangi moral dan intelektual bangsa bekerja sesuai kaidah dan norma,” kata dia. Tujuannya, Darmawan menerangkan, para siswa bisa tumbuh menjadi pribadi intelektual kritis dan bermoral. “Kami ingin anak-anak tumbuh dengan pengawasan guru yang benar-benar berkomitmen terhadap pendidikan,” imbuh dia.

Darmawan bertekad memberangus sikap mental guru dan kasek yang tidak sesuai kaidah akhlak dan intelektual. Targetnya, dia menjelaskan, kasus yang sama tidak terulang lagi pada 2015 dan tahun-tahun berikutnya.

Kepala UPT Disdik Kedawung, Sd, saat dihubungi Solopos.com melalui ponsel Rabu, mengatakan masalah tersebut sudah selesai. Namun dia tidak memberikan penjelasan lebih detail. Dia beralasan sinyal ponsel putus-putus. Saat Solopos.com bertanya melalui pesan singkat, Sd tidak membalas.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif