News
Rabu, 4 Februari 2015 - 04:30 WIB

KRISIS POLITIK BANGLADESH : Bom Bensin Meledak di Bus, 7 Tewas Terbakar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Reuters)

Krisis politik Bangladesh memanas dengan serangan bom yang menewaskan tujuh orang di ibu kota negara itu.

Solopos.com, DHAKA – Sedikitnya tujuh orang tewas terbakar dan 16 lain terluka saat bus di Bangladesh menjadi sasaran serangan bom bensin, Selasa (3/2/2015).

Advertisement

Api langsung melahap bus dan membakar orang-orang di dalamnya setelah bom bensin dilontarkan. Sejumlah korban luka dalam kondisi kritis akibat aksi yang diduga diluncurkan aktivis oposisi itu.

“Tujuh tewas di tempat setelah aktivis oposisi melemparkan bom bensin,” kata seorang pejabat dari pemadam kebakaran Distrik Comilla, Monir Hossain, seperti dilansir Reuters.

Pihak oposisi menolak hasil pemilu 2014. Mereka kian meningkatkan protes sejak bulan lalu. Mereka menuntut Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mundur dan menyerukan digelarnya pemilu baru. Setidaknya 51 orang tewas dalam kekerasan politik sejak saat itu, termasuk tujuh korban terbaru.

Advertisement

Juru bicara dari partai oposisi, Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) tidak bersedia memberikan komentar atas kejadian itu. Sementara dilansir bbc.com kepala polisi distrik setempat, Tuttul Chakrabarty, mengatakan serangan bom bensin tersebut terjadi sekitar pukul 04:00 waktu setempat. Saat itu sebagian besar penumpang tengah tertidur.

“Lima penumpang tengah berjuang untuk hidup. Mereka telah dipindahkan ke sebuah rumah sakit di ibukota,” ungkapnya.

Lontaran bom bensin di dekat kota Chauddagram itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan yang menyasar bus, truk dan mobil sejak protes anti-pemerintah dimulai bulan lalu.

Advertisement

Pemimpin oposisi Khaleda Zia menyerukan protes pada hari peringatan pemilu namun dia membantah partainya, Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dan sekutunya lain berada di balik serangan-serangan itu. Bangladesh telah menangkap lebih dari 7.000 aktivis oposisi sejak protes dimulai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif