Soloraya
Rabu, 4 Februari 2015 - 17:00 WIB

KERACUNAN SUKOHARJO : Makan Cokelat, 10 Siswa SD di Trangsan Sukoharjo Keracunan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (keepinitkleen.com)

Keracunan di Sukoharjo, tepatnya di Trangsan, Gatak, menimpa 10 siswa SD. Hal itu terjadi setelah mereka makan jajanan pasar.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 10 dari 30 siswa Kelas III SDN Trangsan 01, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, mengalami keracunan saat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM), Rabu (4/2).

Advertisement

Para siswa yang mengalami keracunan tersebut adalah Putri Aprilia, Putri Nabila, Andra Gautama, Isni Nanda, Oktavia Tri Ramadani, Risang Putra Pamungkas, Septi Niken Cahyani, Fadiya Sulistyo Wibowo, M. Yuliadi, dan Lia Monica.

Kejadian nahas itu bermula ketika 10 siswa tersebut memakan jajanan yang dijual pedagang di sekitar sekolah saat istirahat sekitar pukul 08.45 WIB. Setelah waktu istirahat selesai, mereka memasuki ruang kelas untuk mengikuti KBM yang dipandu guru kelas, Siti Nurhayati, 53. Saat KBM berlangsung, tiba-tiba para siswa mengalami mual-mual yang disertai rasa pusing. Sebagian siswa juga muntah-muntah.

“Awalnya cuma satu siswa yang mual-mual, tetapi siswa lain juga ikut menyusul. Mereka mengaku telah memakan cokelat waktu istirahat,” ujar Kepala SDN Trangsan 01, Martini, saat ditemui wartawan di kantornya.

Advertisement

Tak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, 10 siswa tersebut akhirnya dibawa ke Puskesmas Gatak untuk menjalani perawatan. Setelah banyak minum susu, air putih dan obat penangkal racun, kondisi siswa mulai membaik. Mereka akhir diperbolehkan kembali ke ruang kelas untuk melanjutkan KBM.

“Cokelat itu dibungkus dalam kertas berbentuk tas mainan. Kemasannya menarik sehingga membuat siswa tergoda untuk membelinya. Setelah saya buka, cokelat tersebut berwarna hitam dan berbau seperti balsam,” jelas Martini.

Sebetulnya pedagang yang menjual cokelat itu bukan pendatang baru. Sehari-hari, pedagang itu memang menjual aneka jajanan di luar pagar sekolah. Namun, baru kali ini dia menjual cokelat yang dibelinya dari Pasar Tanjungrejo.

Advertisement

“Pedagang itu juga ikut mengantarkan siswa ke Puskesmas. Saya juga tidak ingin menyalahkan pedagang. Belum tentu keracunan itu berasal dari cokelat yang dijualnya. Kalaupun iya, dia itu cuma menjual, bukan orang yang memproduksi jajanan itu,” tandasnya.

Kapolsek Gatak, AKP Zunaidi, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengatakan sebetulnya pada bungkus cokelat itu tertera tenggat kedaluwarsa yakni Desember 2016. Kendati begitu, dia menduga makanan itu sudah terkontaminasi zat berbahaya jika dikonsumsi.

“Saya belum tahu jenis zat berbahaya itu. Yang jelas, sampel makanan itu sudah dibawa ke Laboratorium Dinas Kesehatan Sukoharjo untuk diteliti,” terang Zunaidi.

Zunaidi tidak ingin gegabah menyalahkan pedagang yang menjual makanan itu. Menurutnya, tidak ada unsur pidana dalam kasus keracunan massal yang dialami siswa SDN Trangsan 01 tersebut. “Ke depan, saya kira perlu dioptimalkan razia jajanan pasar supaya tidak ada lagi kasus keracunan massal seperti ini,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif