News
Rabu, 4 Februari 2015 - 10:37 WIB

INDONESIA DARURAT NARKOBA : Jokowi: Bahaya Narkoba Sudah Sangat Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo (Jokowi) (Rachman/JIBI/Bisnis)

Indonesia darurat narkoba sehingga Presiden Joko Widodo mengimbau semua pihak bekerja sama memberants peredaran narkoba.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyatakan peredaran narkoba di Tanah Air sudah mencapai taraf darurat sehingga semua pihak baik pemerintah dan nonpemerintah harus bekerja sama melakukan pencegahan dan penanganan.

Advertisement

“Ada sebuah situasi yang sudah sangat darurat yang semuanya harus bekerja bersama-sama karena memang kondisinya menurut saya sudah betul-betul darurat,” katanya dalam pidato pembukaan Rakornas Penanganan Narkoba di Hotel Bidakara, Rabu (4/2/2015).

Berdasarkan kalkulasi, Presiden menjelaskan setiap hari sedikitnya 50 orang meninggal dunia yang berarti 18.000 orang setiap tahun hilang nyawa karena narkoba. Sedangkan yang masih dalam posisi rehabilitasi berkisar antara 4,2 juta-4,5 juta orang

“Yang tidak bisa direhab 1,2 juta. Itu juga bukan angka yang kecil, angka yang besar sekali menurut saya,” ujar Presiden.

Advertisement

Besarnya ancaman penyalahgunaan narkoba tersebut menjadi acuan bagi Presiden untuk menolak permohonan grasi sejumlah terpidana mati narkoba.

Sejumlah petinggi negara yang melakukan komunikasi dengan Presiden Jokowi selalu disuguhkan data korban penyalahgunaan narkoba yang akan mengancam generasi penerus bangsa.

“Yang minta untuk penangguhan dan saya jawab kepada presiden dan perdana menteri yang minta kepada saya supaya beliau tahu bahwa tiap hari meninggal 50 orang, saya sampaikan setahun berarti 18.000 orang,” kata Jokowi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif