Soloraya
Rabu, 4 Februari 2015 - 23:45 WIB

EKONOMI KREATIF EXPO : Kerajinan Tangan di Solo Paragon Didiskon hingga 70%

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ekonomi Kreatif Expo 2014 di Solo Paragon, Rabu (4/2/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Ekonomi Kreatif Expo mulai digelar Asephi Solo di atrium Solo Paragon Lifesytle Mall.

Solopos.com, SOLO — Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Solo menargetkan nilai transaksi Rp1 miliar selama Ekonomi Kreatif Expo di atrium Solo Paragon Lifesytle Mall, Solo, Jawa Tengah, Rabu-Senin (4-16/2/2015). Aneka karya kerajinan tangan di pameran itu ditawarkan dengan diskon hingga 70%.

Advertisement

Wakil Ketua Asephi Solo, Esti Kriswandari Asih, menjelaskan pada hari pertama Ekonomi Kreatif Expo sudah ada salah satu pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang melakukan transaksi sampai Rp8 juta. Angka tersebut di luar dugaan pihak penyelenggara pameran ekonomi kreatif tersebut.

Esti menuturkan tujuan diadakannya Ekonomi Kreatif Expo adalah mengenalkan berbagai produk kerajinan tangan yang selama ini belum diketahui masyarakat luas. “Kebanyakan para UKM kesulitan untuk mempromosikan produknya, padahal kerajinannya sudah diakui di beberapa negara asing,” jelas dia kepada wartawan seusai pembukaan pameran tersebut, Rabu (4/2/2015).

Pameran yang sebelumnya ingin menghadirkan 60 pedagang Pasar Klewer tersebut, imbuh Esti diikuti 48 pengrajin dari Soloraya, Papua, Jakarta, Bandung, dan Rembang. Esti mengatakan para pedagang Pasar Klewer masih berusaha bangkit setelah kebakaran Pasar Klewer Solo, akhir Desember 2014 lalu. “Kami memang belum bisa menghadirkan mereka, namun pameran ini juga memberikan motivasi bagi para pedagang untuk tetap semangat,” kata dia.

Advertisement

Diskon Hingga 70%
Berbarengan dengan acara Solo Great Sale (SGS) 2015, Esti membeberkan seluruh peserta pameran memberikan diskon 30% sampai 70%. Pengunjung bisa membeli produk ekonomi kreatif mulai harga Rp50.000. Sejumlah kerajinan yang ditawarkan meliputi pakaian batik, kain batik, kerajinan topeng, batu mulia, suvenir berupa kayu, kulit, kaca, maupun besi, dan berbagai pakaian yang dibuat oleh industri rumah tangga.

Pihak Asephi, imbuh Esti, telah mempromosikan pameran tersebut melalui Asephi di seluruh Indonesia. “Kami juga mendatangkan buyer ke Solo, paling tidak pameran ini sebagai persiapan pameran Inacraft pada April besok,” kata dia.

Sementara itu salah satu peserta pameran ekonomi kreatif batu mulia, Ani, mengatakan pasar Solo masih belum seperti industri kreatif di beberapa kota di Indonesia. Animo masyarakat terkait adanya industri kreatif masih minim. “Kalau di kota lain, seperti Bandung, Jakarta, maupun Jogja nilai transaksi cukup tinggi, belum tahu kalau di Solo,” beber warga Jebres, Solo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif