Jogja
Selasa, 3 Februari 2015 - 13:40 WIB

SERTIFIKASI GURU : Anggaran Terus Naik Ratusan Miliar per Tahun, Bagaimana Hasilnya?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Sertifikasi guru, utamanya mengenai keberhasilan program dipertanyakan.

Harianjogja.com, BANTUL– Anggaran untuk tunjangan sertifikasi guru saban tahun terus naik. Keberhasilan program itu dipertanyakan.

Advertisement

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bantul mencatat anggaran sertifikasi guru naik hingga ratusan miliar setahun. Pada 2013, dana tunjangan sertifikasi hanya digelontorkan pemerintah pusat sebesar Rp132 miliar, pada 2014 naik mencapai hampir Rp250 miliar dan tahun ini dianggarkan
sebesar Rp301 miliar. Bendahara DPPKAD Kabupaten Bantul Dian Mutiara mengatakan kenaikan itu disebabkan naiknya gaji pegawai serta bertambahnya penerima dana sertifikasi.

“Kami hanya bertugas membayarkan, laporan data penerima disampaikan oleh Dinas Pendidikan ke pemerintah pusat,” terang Dian Senin (2/2/2015).

Namun keberhasilan program yang menelan biaya ratusan miliar itu dipertanyakan efektifitas dan keberhasilannya dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah. Ketua Forum Peduli Pendidikan Bantul Zahrowi mengatakan selama ini tidak pernah ada penelitian atau evaluasi dari pemerintah pusat ihwal keberhasilan program sertifikasi guru meski memakan biaya besar.

Advertisement

“Padahal itu anggaran APBN yang harus dipertanggungjawabkan, sebaiknya ada evaluasi dan pengukuran keberhasilan program itu,” ungkap Zahrowi.

Secara kasat mata menurut Zahrowi, program ini hanya berhasil memaksa guru untuk lebih rajin bekerja dari pagi hingga siang. Namun apakah mutu atau kualitas anak didiknya berkembang baik, masih diragukan.

“Nyatanya kasus-kasus kecurangan data di kalangan guru dan sekolah dalam seleksi pegawai negeri sipil yang terkait integritas tenaga pendidik sampai sekarang masih ada. Atau kasus-kasus pengeroyokan di kalangan siswa SD,” paparnya.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul Totok Sudarto membantah program sertifikasi guru tidak membawa perkembangan yang positif.

“Kelihatan sekali kinerja guru yang bersertifikat dengan yang tidak. Tidak hanya itu, sekarang ini 75% guru di sekolah sudah bisa menggunakan perangkat IT [informasi teknologi] sejak ada sertifikasi,” jelas Totok.

Prestasi lainnya kata dia, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat pada 2014 lalu telah menobatkan Kabupaten Bantul sebagai daerah terbaik nasional dalam program Evaluasi Diri Sekolah (EDS), karena telah memenuhi delapan standar mutu pendidikan.

Di antaranya terjaminnya kualitas tenaga pendidik di daerah ini. Meski diakuinya belum ada penelitian yang menyatakan keberhasilan program sertifikasi terhadap peningkatan kualitas peserta didik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif