Jateng
Senin, 2 Februari 2015 - 03:50 WIB

KEHIDUPAN NELAYAN : Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kebumen Dorong Pemuda Jadi Nelayan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan kapal Jukung milik nelayan tradisional bersandar di dermaga Pantai Sadeng. Akibat kalah bersaing dengan kapal besar, banyak yang berhenti melaut. Foto diambil Jumat (7/11/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Puluhan kapal Jukung milik nelayan tradisional bersandar di dermaga Pantai Sadeng. Akibat kalah bersaing dengan kapal besar, banyak yang berhenti melaut. Foto diambil Jumat (7/11/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Kehidupan nelayan dianggap masih belum memiliki prospek yang cerah. Meski demikian, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mendorong pemuda di Kebumen menjadi nelayan

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kebumen mendorong generasi muda di kawasan selatan Provinsi Jawa Tengah itu, untuk menekuni kehidupan sehari-hari sebagai nelayan.

“Mereka yang muda-muda, yang pulang dari merantau, yang dari luar negeri sebagai tenaga kerja di luar negeri, kalau pulang didorong untuk menekuni kehidupan sebagai nelayan,” kata Ketua HNSI Kabupaten Kebumen Saman seperti dikutip Antara, Sabtu (31/1/2015).

Advertisement

Ia mengemukakan tentang potensi besar perairan di kawasan setempat yang bisa dikelola secara baik untuk kehidupan sehari-hari dengan menjadi nelayan yang andal dan menyatu dengan lingkungan alam setempat.

Pada kesempatan itu, ia juga menyatakan kecilnya peluang mengembangkan pertanian di daerah setempat, sedangkan peluang untuk mendapatkan penghidupan dari laut cukup luas.

Belum lagi, katanya, lahan untuk pengembangan usaha pertanian saat ini yang semakin sempit.

Advertisement

“Kita berusaha sekuat tenaga agar kalangan generasi muda, termasuk yang sudah berkeluarga, kita arahkan untuk ke nelayan. Kita kuatkan ekonomi masyarakat di sini melalui kehidupan nelayan,” katanya.

Penghidupan melalui pertanian, katanya, sebagai alternatif kedua, terutama ketika pada waktu-waktu tertentu kondisi ombak yang besar sehingga tidak memungkinkan nelayan untuk melaut.

Ia mengatakan kalangan nelayan setempat saat ini relatif dari mereka yang masih berusia muda, sedangkan nelayan yang usia tua sekitar 20 persen dari total sekitar 5.000 nelayan yang tersebar di berbagai pantai di kawasan selatan Jateng itu.

Ia menyebut tentang pentingnya gerakan ekonomi masyarakat setempat yang masih tetap berpeluang untuk dikembangkan dengan berbasis masyarakat nelayan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif