News
Minggu, 1 Februari 2015 - 09:22 WIB

TEROR ISIS : Sandera Jepang Kedua Dieksekusi, Dunia kembali Kutuk ISIS

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua tawanan Jepang di tangan anggota ISIS (Daily Mail)

Teror ISIS terus berlanjut. Sebuah video yang menggambarkan eksekusi terhadap Kenji Goto, sandera asal Jepang, kembali membuat geger.

Solopos.com, TOKYO — Militan ISIS menyatakan telah memenggal sandera asal Jepang, yaitu Kenji Goto. Jurnalis lepas tersebut merupakan sandera kedua asal Jepang yang dieksekusi ISIS.

Advertisement

Kelompok garis keras yang menguasai bagian utara Irak dan Suriah itu merilis sebuah video di Youtube yang menunjukkan eksekusi tersebut. Dalam video, tampak seorang pria bertopi berdiri di atas Goto dengan pisau yang ditempel pada leher pria Jepang itu. Proses eksekusi itu mirip dengan eksekusi oleh militan ISIS sebelumnya.

Video itu beredar tepat satu pekan setelah muncunya video pemenggalan terhadap tawanan Jepang sebelumnya, Haruna Yukawa.

Saat kali pertama mengumumkan rencana eksekusi Goto dan Yukawa, ISIS beralasan aksi itu dilakukan sebagai reaksi atas keputusan PM Jepang, Shinzo Abe, mengirim bantuan senilai US$200 juta ke negara-negara yang sedang berjibaku memerangi militan tersebut.

Advertisement

Namun, Abe justru menyatakan bakal meningkatkan bantuan berupa berupa makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lain ke negara-negara Timur Tengah itu.

Sebenarnya, tujuan awal ISIS adalah menggunakan Goto sebagai alat pertukaran tawanan. Tawanan itu adalah seorang pilot Yordania yang dinyatakan bersalah atas aksi bom bunuh diri di Irak 10 tahun lalu. Namun upaya diplomatik gagal menghasilkan kesepakatan.

“Saya merasa sangat marah atas kekejaman dan aksi terorisme yang keji,” kata Shinzo Abe, Minggu (1/2/2015) seperti dikutip Reuters, menanggapi eksekusi dua warganya. “Saya tidak akan melupakan para teroris ini. Jepang akan bekerjasama dengan komunitas internasional untuk membawa mereka mempertanggungjawabkan kejahatan mereka ke pengadilan,” katanya.

Advertisement

Presiden AS, Barack Obama, juga mengutuk aksi itu sebagai pembunuhan bengis dan tetap menyatakan tak akan mundur dari upaya memerangi ISIS. Dari Inggris dan Prancis, pemerintah kedua negara juga mengutuk peristiwa itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif