News
Minggu, 1 Februari 2015 - 12:53 WIB

SOLOPOS HARI INI : Polri Bidik Penyidik KPK hingga Tak Ada Tenda untuk Presiden

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Minggu, 1 Februari 2015

Solopos hari ini mewartakan tentang Polri yang diduga kuat membidik penyidik KPK sampai kedatangan presiden yang tidak disambut dengan tenda.

Solopos.com, SOLO — Topik seputar ketegangan yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri menjadi berita utama di Harian Umum Solopos, Minggu (1/2/2015). Kabar tentang kunjungan Presiden Jokowi ke Sukoharjo yang sederhana menjadi berita utama.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Solopos, pihak Polri merasa ada kejanggalan pada penyidik KPK. Pihak dari Polri meragukan legitimasi penyidik yang didatangkan KPK. Menurut pengacara Budi Gunawan, penyidik dari KPK tidak memiliki kewenangan sebagai penyidik.

Selanjutnya, ada berita tentang kedatangan Presiden Jokowi, yang disambut sederhana oleh warga Sukoharjo. Bahkan, ketika hujan turun, tidak ada tenda yang menjadi tempat berteduh Jokowi.

Berikut rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Minggu, 1 Februari 2015.

Advertisement

PENYIDIKAN KORUPSI : Polri Bidik Penyidik KPK
Pengacara Budi Gunawan (BG) dan Mabes Polri sama-sama mempertanyakan legalitas para penyidik KPK yang menangani kasus ini, Sabtu (31/1).

Dalih yang digunakan adalah penyidik KPK yang berlatar belakang anggota Polri itu mengundurkan diri dari Polri maka kewenangan penyidikan yang mereka miliki otomatis hilang. Hal ini diungkapkan Fredrich Yunadi, pengacara Komjen BG yang menyebut penyidik di KPK tidak memiliki kewenangan dan legitimasi sebagai penyidik, menanggapi surat panggilan pemeriksaan dari KPK yang diterima pihak Komjen BG.

Dalam surat tersebut, menurut Fredrich, yang menandatanganinya selaku penyidik adalah mantan anggota Polri angkatan 1999. ”Setelah kami teliti, dia tidak memiliki kewenangan penyidikan. Ada syarat untuk menjadi penyidik yakni mendapat ijazah dari Pusat Pendidikan Reskrim,” kata Fredrich dalam jumpa pers kemarin.

Advertisement

”Kalau sudah keluar dari Polri apakah boleh menamakan diri sebagai penyidik?” kata Fredrich pula.

Hal senada juga disampaikan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol. Ronny F. Sompie.

”Bagi anggota Polri yang telah diberhentikan dari keanggotaannya sebagai anggota Polri, masih perlu dipertanyakan apakah Ketua KPK berwenang mengangkatnya sebagai penyidik KPK,” kata Ronny kemarin. Ronny mengaku belum mengakui dasar hukum yang menyebut adanya kewenangan KPK untuk mengangkat penyidik.

”Silakan tanya ke KPK saja dasar hukumnya,” ujar mantan Kepala Biro Pengawasan Penyidik Bareskrim ini.

(Baca juga: Pengacara Komjen Budi Gunawan (BG) Fredrich Yunadi dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny Sompie menyoal status penyidik KPK. Sikap pengacara BG ini dinilai sejumlah pihak membuat BG makin tak kooperatif dalam pemeriksaan KPK)

BANTUAN PERTANIAN : Malu dengan Vietnam, Presiden Genjot Target Produksi Padi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi target Jawa Tengah (Jateng) untuk meningkatkan produksi padi hingga 2 juta ton pada tahun ini. Mantan Wali Kota Solo itu mengancam tidak akan memberi bantuan satu unit traktor pun jika target tersebut tidak tercapai.

Presiden menyampaikan hal itu saat memberi bantuan alat produksi di areal persawahan di Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (31/1) sore. Target tersebut merupakan konsekuensi setelah Presiden memberi bantuan ratusan unit alat pertanian dan infrastruktur untuk Jateng. Bantuan itu berupa 831 unit traktor tangan, perbaikan saluran irigasi untuk mengairi lahan sawah seluas 172.000 hektare. Bantuan tersebut akan ditambah sebanyak 6.000 unit traktor tangan pada bulan depan. Dari bantuan sebanyak itu Kota Makmur mendapat 134 unit traktor tangan, 20 unit mesin pemanen, dan 20 unit mesin tanam.

(Baca juga: Selain melayani masyarakat Sragen yang meminta berjabat tangan, Jokowi juga memberikan kaus dan buku kepada warga yang mendekat. Kaus yang menumpuk di dalam mobil dan bagasi itu dikeluarkan satu per satu untuk dibagikan kepada warga)

KUNJUNGAN JOKOWI : Tak Ada Tenda Buat Presiden
Mendung menggantung di langit areal persawahan Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (31/1) pukul 12.00 WIB. Hujan segera turun menyusul udara dingin yang sebelumnya melingkupi kawasan itu.

Seorang petugas berambut cepak bergegas mengambil plastik lebar dan menggelarnya di lincak atau tempat duduk dari bambu yang tertata di tengah tanah lapang persawahan setempat. Hanya lincak di deretan itu yang ditutupinya. Sedangkan puluhan kursi panjang lain yang juga sudah tertata dibiarkan basah.

Lincak itu seperti sangat spesial hingga petugas harus melindunginya. Terang saja, lincak itulah yang akan menjadi tempat Presiden Joko Widodo (Jokowi) duduk dalam acara penyerahan bantuan alat pertanian berupa traktor dari presiden di situ. Memang tak ada tenda atau tratag yang menaungi deretan kursi layaknya sebuah seremoni.

(Baca juga: Salah satu warga yang ikut berdesakan menyambut kedatangan Jokowi di Ngawi adalah Mbah Katiyem, 70, warga Desa Keniten, Kecamatan Geneng, Ngawi. Ia datang ke acara tersebut bersama anak perempuannya dan nekat menerobos ketatnya barisan pengaman hanya untuk melihat Presiden Jokowi dari dekat)

PRASARANA PERHUBUNGAN : Terminal Baru Wonogiri Mulai Beroperasi
Wonogiri yang merupakan salah satu daerah pusat pemberangkatan bus antarkota antarprovinsi di Jawa Tengah mulai mengoperasikan terminal baru di Krisak, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Sabtu (31/1).

Pengoperasian hari pertama terminal baru tersebut melibatkan puluhan personel Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Wonogiri dan Dishub Provinsi Jateng. Mereka dikerahkan mengatur arus kendaraan umum ke Terminal Giri Adipura tersebut. Para petugas tersebut berjaga di beberapa titik sebagai pengarah karena rambu petunjuk atau rambu lalu lintas yang mendukung operasi terminal baru belum dipasang.

Pantauan Espos, Sabtu, pelaksanaan operasional terminal di hari pertama tidak seperti saat sosialisasi belum lama ini. Tidak ada minibus atau angkutan umum yang ngetem di luar terminal. Angkudes dan angkuta parkir di zona yang sudah ditentukan. Selain itu, calon penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) berkumpul di zona sisi selatan atau berdekatan dengan zona kios makanan.

(Baca juga: Penggalian perdana atau ground breaking Waduk Pidekso di Kecamatan Giriwoyo hampir dipastikan molor dari rencana akhir Januari 2015)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif