Kecelakaan Karanganyar terjadi di perlintasan kereta api Palur-Kemiri. Warga Jetis, Karanganyar tewas tersambar kereta.
Solopos.com, KARANGANYAR — Warga Dukuh Balong, RT 002/ RW 008, Desa Jetis, Rudi Hartono, 48, tersambar kereta api Kahuripan rute Kiaracondong-Kediri di perlintasan kereta api Palur-Kemiri kilometer 254+1, Sabtu (31/1/2015) pukul 06.00 WIB.
Korban tewas di lokasi kejadian karena luka pada beberapa bagian tubuhnya. Informasi yang dihimpun Espos, Rudi tersambar Kahuripan saat berjalan-jalan seorang diri di sekitar rumahnya pada pagi hari.
Lelaki yang menderita katarak itu selalu berjalan-jalan setiap pagi. Nahas, akhir pekan di penghujung Januari menjadi hari terakhir dirinya berjalan-jalan setiap pagi.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polres Karanganyar, AKP Suryo Wibowo, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, menuturkan hasil pemeriksaan petugas Puskesmas I Jaten menyatakan Rudi tewas karena luka pada mulut, pinggang, dada, kaki kanan dan kiri.
Dia menyampaikan penjaga perlintasan kereta api saat itu, Awang Kurniawan, mengaku sudah memperingatkan Rudi apabila akan ada kereta api melintas.
Namun lelaki yang menganggur itu tidak mengindahkan. Padahal kereta api akan membunyikan klakson apabila melewati perlintasan di dekat pemukiman, perlintasan berpalang maupun tidak berpalang pintu.
“Penjaga perlintasan sudah berteriak. Dia [penjaga perlintasan kereta api] mengingatkan korban. Ada kereta api dari barat. Korban sepertinya tidak mengindahkan,” kata Suryo saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.
Sementara itu Polres Karanganyar menyatakan Rudi tewas karena kecelakaan. Pernyataan itu disampaikan saat ditanya kemungkinan Rudi tewas karena bunuh diri.
“Dugaan sementara korban meninggal karena kecelakaan. Korban menderita gangguan penglihatan dan pendengaran,”
ujar dia.