News
Sabtu, 31 Januari 2015 - 11:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Jokowi Batal Kunjungi Majasto hingga Jelang Imlek Solo

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Berita Soloraya, Berita Soloraya Solopos,halaman soloraya, Halaman Soloraya Solopos, Harian Umum Solopos, kabar soloraya, koran Solopos, Solopos Hari Ini

Solopos hari ini memberitakan kekecewaan warga Majasto, Sukoharjo akibat Jokowi yang batal datang. Selain itu ada persiapan perayaan hari Imlek di Solo hingga jumlah railbus bakal dipangkas.

Solopos.com, SOLO – Warga Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, sangat kecewa karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak membatalkan agenda panen raya di desa tersebut.

Advertisement

Kabar ini jadi satu diantara berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (31/1/2015). Kabar lain meliputi persiapan perayaan Imlek di Solo, antisipasi bencana di Klaten hingga jumlah railbus Solo dipangkas.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 31 Januari 2015;

KUNJUNGAN JOKOWI BATAL: Warga Majasto Kecewa

Advertisement

Warga Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, sangat kecewa karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak membatalkan agenda panen raya di desa tersebut.

Warga dan perangkat desa belum mengetahui alasan mantan Wali Kota Solo itu memindahkan lokasi kunjungan dari Majasto ke Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo. Kedatangan Presiden ke Majasto akhirnya dibatalkan setelah diundur empat kali.

Majasto merupakan desa di Kecamatan Tawangsari yang berbatasan dengan Kecamatan Weru. Presiden melalui Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menginformasikan lokasi kegiatan yang dihadiri Presiden dipindahkan ke areal persawahan di Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo yang berbatasan dengan Desa Parangjoro, Grogol, Sukoharjo.

Advertisement

Sedianya Presiden dijadwalkan menanam padi di lokasi tersebut Sabtu (31/1) siang. Andi bersama Muspida Sukoharjo, termasuk Bupati, Wardoyo Wijaya, meninjau lokasi, Jumat (30/1) pagi. Ratusan unit traktor bantuan yang semula berada di Majasto dipindahkan ke lokasi tersebut.

(Baca Juga: Belum Ada Kepastian Jokowi, Pemkab Sragen Gelar Persiapan, Jokowi Batal Datang ke Majasto, Warga Kecewa Berat)

ANTISIPASI BENCANA: Lahar Hujan Dua Kali, BPBD Waspada

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten meningkatkan kewaspadaan terhadap aliran lahar hujan di Kali Woro yang kembali terjadi pada Kamis (29/1). Puncak musim penghujan yang diperkirakan pada Februari rawan terjadi banjir lahar hujan.

“Banjir lahar hujan masih menjadi ancaman yang perlu diwaspadai karena intensitas hujan diperkirakan masih tinggi pada akhir Januari hingga Februari. Bila alirannya cukup besar, bisa berbahaya bagi penambang dan truk yang mengambil pasir di Kali Woro,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, Jumat (30/1).

Ia pun memperingatkan para penambang untuk berhati-hati saat mencari pasir, terutama saat terjadi hujan di kawasan puncak Merapi. Bila di puncak terjadi hujan deras, maka rawan terjadi banjir lahar hujan.

(Baca Juga: BPBD Waspadai Banjir Lahar Hujan di Kali Woro)

TAHUN BARU IMLEK: Berbagi Kebahagiaan dengan Tetangga Lewat Kue Keranjang

Puluhan plastik kaca dipotong-potong menjadi kecil berserakan di depan pintu rumah. Di depan pintu rumah itu lampu lampion warna merah masih menyala terang. Lima lampu lampion bergoyang-goyang ditiup angin pagi.

Di depan rumah terdapat papan nama warna merah berukuran 25 meter x 10 meter bertuliskan ”Pusat Kue Keranjang Dua Naga Mas, Balong” warna kuning emas. Di dalam rumah dua perempuan memotongmotong plastik kaca. Sementara, satu perempuan tua membersihkan kue keranjang yang baru saja diambil dari dandang.

(Baca Juga: Omzet Perajin Lampion Kain Meningkat, Pengrajin Lampion Banjir Pesanan, Omzet Naik 300%, Pekan Budaya Tionghoa 2015 Bakal Lebih Meriah)

MODA TRANSPORTASI: Jumlah Perjalanan Railbus Dipangkas

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo memangkas jumlah perjalanan Railbus Batara Kresna. Moda yang memiliki rute Solo-Wonogiri tersebut kini hanya menyisakan satu kali pemberangkatan (pulangpergi) dari rencana awal sebanyak tiga kali sehari.

Menurut Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajad, pembatasan jumlah perjalanan diperlukan untuk menjaga keawetan mesin Railbus. Pihaknya tak ingin moda senilai Rp17 miliar ini kembali ngadat jika dioperasikan terlalu sering.

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghendaki Railbus dioperasikan hingga tiga trip (perjalanan) per hari. “Kami melihat ketahanan mesin Railbus tidak begitu bagus. Jangan sampai sudah dioperasikan tapi di tengah jalan macet,” ujarnya saat ditemui wartawan di sela mider praja di Jl. Dr. Supomo, Jumat (30/1).

Yosca menilai satu kali perjalanan pulang pergi sudah cukup bagi Railbus yang lama mangkrak. Selain masalah mesin, pihaknya memertimbangkan keluhan pengusaha bus Solo-Wonogiri yang khawatir tersaingi selepas peluncuran Railbus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif