Jatim
Sabtu, 31 Januari 2015 - 01:05 WIB

PENYAKIT DBD : Tiga Kecamatan di Lumajang Ini Rawan Endemis

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nyamuk (beritateknologi)

Penyakit DBD kini mulai menyebar di mana-mana, tak terekcuali di Kabupaten Lumajang, Jatim.

Madiunpos.com, LUMAJANG –Sebanyak tiga kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, merupakan derah rawan endemis demam berdarah (DBD). Ketiga kecamatan itu ialah Kecamatan Tempeh, Kecamatan Klakah dan Kecamatan Tekung.

Advertisement

Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehat Sanitasi Dasar (P3M dan PSD) Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Agus Hari Widodo, Jumat, mengatakan jumlah kasus demam berdarah (DB) pada tahun 2014 hingga Januari 2015 tercatat sebanyak 122 kasus.

“Jumlah tersebut masih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2013 hingga Januari 2014 sebanyak 155 kasus, sehingga jumlah kasus DB di Lumajang menurun,” tuturnya sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menetapkan 11 kabupaten/kota di provinsi setempat berstatus kejadian luar biasa atau KLB demam berdarah karena jumlah penderita DB di 11 kabupaten/kota itu meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.

“Meskipun kasus DB di Lumajang turun dan tidak masuk daerah yang KLB, kami harus tetap waspada karena curah hujan yang menjadi salah satu faktor pemicu berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti, intensitasnya cenderung tinggi,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, pihak Dinkes akan memberikan perhatian serius terhadap tiga kecamatan yang merupakan daerah endemis demam berdarah, agar kasus DB di kecamatan setempat menurun.

“Selain sosialisasi, kami juga turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengasapan atau foging setelah ada kasus DB di wilayah setempat karena metode itu cukup efektif untuk membasmi nyamuk dewasa dan menghentikan perkembangan jentik nyamuk,” paparnya.

Ia menjelaskan program mengaktifikan sistem keamanan lingkungan (siskamling) demam berdarah juga sangat efektif dalam memerangi penyebaran jentik nyamuk Aedes Aegypti.

Advertisement

“Program siskamling tersebut dilaksanakan minimal sekali dalam sepekan yakni para kader juru pemantau jentik (jumantik) dan masyarakat secara bersama-sama memeriksa penyebaran jentik DB di sejumlah air yang menggenang,” katanya.

Poskamling DB yang telah dicanangkan dan sudah diujicobakan di Kecamatan Sukodono juga akan dilakukan di daerah lain, namun pihak Dinkes Lumajang mengimbau masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menjaga lingkungan sekitarnya untuk mengurangi penyebaran jentik nyamuk pembawa virus DB

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif