Jateng
Sabtu, 31 Januari 2015 - 08:50 WIB

PENCURIAN BERBAHAYA : Terlalu, Kabel Persinyalan Kereta Api di Sumpiuh Dipotong Pencuri

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perawatan rutin rel kereta api, Jumat (22/8/2014). (Rachman/JIBI/Bisnis)

Perawatan rutin rel kereta api, Jumat (22/8/2014). (Rachman/JIBI/Bisnis)

Penurian berbahaya terjadi di Sumpiah Banyumas. Kabel persinyalan kereta api di lintasan Sumpiuh-Kemranjen, Banyumas dipotong oleh pencuri 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO – Kabel prasarana persinyalan kereta api di lintasan Sumpiuh-Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilaporkan dipotong sepanjang 10 meter oleh pencuri, kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono.

“Kejadian pencurian kabel di Desa Kuntili RT 04 RW 02, Kecamatan Sumpiuh, itu diketahui petugas Unit Sintelis PT KAI saat melakukan pengecekan di lokasi tadi pagi, sekitar pukul 04.30 WIB,” kata Surono seperti dikutip Antara, Jumat (30/1/2015).

Advertisement

Dalam hal ini, kata dia, petugas Unit Sintelis mendapat laporan dari Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Sumpiuh yang bertugas saat itu, yakni Nirlam Suharistyanto.

Menurut dia, Nirlam melaporkan terjadi gangguan pada perangkat persinyalan KA di Stasiun Sumpiuh, yakni pada indikator “track” (jalur, red.) ke arah Stasiun Kemranjen menyala warna merah.

Berdasarkan laporan gangguan tersebut, lanjut dia, dua petugas Unit Sintelis PT KAI Daop 5 Purwokerto, Junerita dan Adi Nirlamsyah, melakukan pengecekan di lokasi gangguan.

Advertisement

“Kedua petugas Unit Sintelis tersebut mendapati dua kabel perangkat ‘axle counter’ atau penghitung gandar KA di Km 412+9 antara Stasiun Sumpiuh-Stasiun Kemranjen dipotong orang masing-masing sepanjang 5 meter,” katanya.

Selain itu, kata dia, di lokasi kejadian juga ditemukan selongsong kabel yang sudah dipotong tersebut. “Pencuri mengupas dan mengambil isi kabel berupa tembaga,” jelasnya.

Akibat pencurian tersebut, kata dia, PT KAI menderita kerugian sekitar Rp30 juta di samping efek gangguan persinyalan yang ditimbulkan akibat aksi vandalisme itu.

Bahkan, lanjut dia, potensi gangguan paling besar adalah keselamatan perjalanan KA.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif