Soloraya
Sabtu, 31 Januari 2015 - 06:30 WIB

PASAR DARURAT KLEWER : PKL Kembali Jualan di Pelataran Pasar Klewer

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pedagang bermobil asal Klewer berjualan di Alun-alun Utara Solo. (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer belum diputuskan. Pedagang kaki lima kembali berjualan di pelataran Pasar Klewer yang kobong.

Solopos.com, SOLO — Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pedagang pelataran Pasar Klewer kembali berjualan di pinggir jalan Alun-alut Utara (Alut). Alasan pedagang berjualan di pinggir jalan karena di dalam Alut dibangun kios.

Advertisement

Salah seorang pedagang PKL, Darwis, menatakan sudah lima hari ini berjualan di pinggir jalan Alut tepatnya di depan Masjid Agug. Awalnya, kata dia, berjualan di dalam Alut bersama puluhan pedagang.

“Setelah mereka [Dewan Adat Keraton Solo] membangun 50 kios dengan ukuran 4 meter x 3 meter di dalam Alut pedagang resah dan digusur secara halus,” ujar Darwis ketika ditemui Solopos.com di Alut, Jumat (30/1/2015).

Dia mengatakan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah memperbolehkan PKL dan pedagang pelataran berjualan di dalam Alut secara gratis setelah kegiatan malam seketan selesai. Berjualan di dalam Alut, kata dia, hanya bertahan sekitar satu minggu. Hal itu terjadi karena ada pembangunan kios di sana.

Advertisement

“Saya pernah didatangi marketing keraton ditawari sewa kios Rp2,1 juta per bulan. Tawaran itu saya tolak lantaran saya tidak mempu membayar,” kata dia.

Darwis mengaku pasrah jika nantinya petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo mendatanginya. Dia berharap Pemkot memberikan solusi tidak hanya melarang tetapi juga menyediakan tempat untuk berjualan.

Pedagang lainnya, Rosalina Diana, mengaku siap menerima resiko ketika berjualan di pinggir jalan Alut. Selama berjualan di alut, kata dia, tidak laku hingga akhirnya kembali berjualan di jalan.

Advertisement

“Sekarang tempat berjualan saya di dalam Alut sudah dibangun kios keraton. Saya tidak punya lahan lagi,” kata dia.

Pantauan Solopos.com, ada sekitar belasan pedagang PKL dan pedagang pelataran yang berjualan di pinggir jalan Alut. Informasi yang diterima Solopos.com, dari salah pedagang, kemarin Dewan Adat melakukan pengundian 50 kios Alut. Namun, untuk waktu belum ditentukan.

Ditemui terpisah, Kepal Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, mengaku masih memberikan toleransi bagi pedagang yang berjualan di parkiran kawasan Alut. Namun dilarang berjualan di pinggir jalan kawasan Alut.

“Pedagang yang tidak kebagian tempat bisa berjualan di parkiran di dalam Alut untuk sementara. Nanti akan saya komunikasikan ke mereka [keraton] agar pedagang diperbolehkan berjualan sementara di sana [Alut],” ujar Subagiyo, Jumat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif