Jogja
Sabtu, 31 Januari 2015 - 08:20 WIB

APEL BERBAKTERI : Pintu Masuk Buah Impor Tidak Melalui DIY, Lalu?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemeriksaan apel berbakteri di Jogja, Kamis (29/1/2015). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Apel berbakteri diperkirakan masuk ke DIY dari Surabaya melalui jalur darat.

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II DIY Wisnu Haryana mengatakan pintu masuk buah impor tidak melalui DIY. Menurutnya, buah-buahan impor tersebut masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Belawan (Medan), Bandara Sukarno Hatta (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) dan Pelabuhan Sukarno Hatta (Makasar).

Advertisement

Wisnu menjelaskan, pihaknya hanya mengawasi produk impor (dan ekspor) di Bandara Adisucipto (Jogja), Bandara Adisumarmo (Solo) dan Kantor Pos Jogja. Dengan demikian, sulit rasanya apel jenis tersebut masuk melalui Jogja.

“Jogja bukan tempat pemasukan (buah impor). Kalau ada buah impor yang masuk, pasti langsung kami tolak dan mengirimkan balik ke negara pengimpor. Kalau tidak, dimusnahkan,” tandasnya.

Kok bisa sampai di Jogja? Menurut dia, besar kemungkinan apel-apel tersebut dibawa dari Surabaya melalui jalur darat. Sayangnya, pihaknya tidak bisa melakukan pengawasan karena sertifikat karantina umumnya sudah dibawa supplier dari Surabaya.

Advertisement

“Kalau masuk Jogja, tidak perlu dicek. Itu tekhnisnya. Kalau ingin mengetahui dari mana barang itu datang, bisa dicek melalui distributor masuk dari mana?” terang Wisnu.

Wisnu menjamin, pihaknya beroperasi sesuai standar yang berlaku. Jika terdapat barang-barang yang diduga mengandung bakteri atau benda berbahaya lainya akan dilakukan penindakan.

“Tidak hanya apel. Semua barang dilakukan pemeriksaan bebas bakteri. Kalau tidak bebas, akan ditolak. Untuk kasus bakteri Listeria Monocytogenes kami akan segera membentuk tim sendiri karena kami punya labnya,” kata Wisnu.

Advertisement

Kepala Seksi Pengawasan Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop DIY Yanto Apriyanto mengatakan, sebagian apel yang ditemukan bukan berasal dari California, AS. Beberapa apel yang diperoleh berasal dari Afrika dan Prancis sehingga aman dikonsumsi. Namun untuk memastikannya, pihaknya meminta agar pendagang tidak menjual semua jenis apel impor.

“Sambil menunggu hasil uji lab, kami meminta agar pedagang menarik dulu apel-apel itu. Hasil uji lab, kami berharap seminggu sudah bisa keluar,” harapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif