Soloraya
Jumat, 30 Januari 2015 - 05:10 WIB

PDAM BOYOLALI : Kerugian Meningkat, PDAM Siap Naikkan Tarif

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos/Dok.)

PDAM Boyolali menderita kerugian. Karenanya, PDAM bersiap akan menaikan tarif.

Solopos.com, BOYOLALI —  Angka kerugian dari bisnis air di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Boyolali tahun 2014 meningkat tajam dibanding tahun 2013.

Advertisement

Dari data yang diterima Solopos.com, nilai kerugian PDAM dari bisnis air tahun 2014 mencapai Rp3,9 miliar lebih tinggi dibanding tahun 2013 yang hanya Rp2 miliar. Kenaikan nilai kerugian dari bisnis air disebabkan karena biaya produksi air per meter kubik tahun lalu naik Rp316 dari Rp3.827/m3 menjadi Rp4.143/m3, sementara harga jual rata-rata per m3 hanya naik Rp56 dari Rp3.471 menjadi Rp3.527.

“Selisih biaya produksi dengan harga jual masih sangat tinggi,” kata Direktur PDAM Boyolali, Cahyo Sumarso, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Kamis (29/1/2015).

Untuk menekan nilai kerugian itu, tahun ini PDAM Boyolali resmi menaikkan tarif dasar air. Kenaikan tarif mulai diberlakukan untuk pembayaran air bulan April 2015.

Advertisement

Menurut Cahyo, sudah empat tahun tarif air di Boyolali belum naik. Kenaikan tarif dikenakan untuk semua kelompok pelanggan dan akan dilakukan bertahap. Yakni tahun 2015 dan tahun 2016.

“Untuk golongan R1 misalnya, kami berencana menaikkan tarif dasar dari Rp1.950/m3 menjadi Rp2.250/m3 untuk pemakaian 10m3 pertama,” kata dia. Kenaikan tarif air itu sudah ditetapkan dalam Peraturan Bupati No.64 Tahun 2014 tentang Penatapan Tarif Air Minum dan Golongan/Kelompok Pelanggan pada PDAM Boyolali.

Menurut Cahyo, dengan kenaikan tarif itu biaya produksi air per m3 dan harga jual rata-rata air per m3 adalah sama yakni di kisaran Rp4.200 per m3. Dengan kondisi ini, PDAM bisa mencapai angka break event point (BEP) dan nilai kerugian menjadi Rp0,-.

Advertisement

Cahyo berharap dengan penyesuaian tarif tersebut PDAM Boyolali mampu berkembang dan memperluas cakupan pelayanan sesuai visi misi. Dia menyebutkan saat ini cakupan pelayanan PDAM Boyolali sudah mencapai 39.000 sambungan rumah (SR) atau setara dengan 200.000 warga yang tersebar di 16 kecamatan di Boyolali.

Di tahun 2015, Cahyo berharap pelayanan PDAM bisa diperluas menjadi 44.000 sambungan rumah dan bisa menjangkau 225.000 warga. PDAM juga lebih leluasa dalam melakukan investasi. “Rencananya tahun ini kami bisa investasi hingga Rp25 miliar.”

Meskipun setiap tahun mencatat kerugian dari bisnis air, PDAM Boyolali mampu meraup pendapatan dari bisnis non air sebesar Rp5 miliar pada tahun 2014. PDAM juga masih bisa berinvestasi atas bantuan dana baik dari APBN maupun bantuan dari Australia senilai Rp13 miliar.

“Kami juga masih bisa setor pendapatan asli daerah (PAD) meskipun belum wajib. Tahun lalu kami bisa setor PAD senilai Rp804 juta. Tahun ini targetnya Rp885 juta,” imbuh Cahyo terkait rencana kenaikan tarif PDAM di Boyolali.

Advertisement
Kata Kunci : PDAM Boyolali
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif