News
Jumat, 30 Januari 2015 - 15:00 WIB

KPK VS POLRI : Di Bareskrim, Kawan Abraham Samad Benarkan Pertemuan Elite PDIP

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Abraham Samad (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

KPK vs Polri terus berlanjut. Kali ini, Bareskrim memeriksa saksi yang membenarkan ada pertemuan Abraham Samad dengan elite PDIP.

Solopos.com, JAKARTA — Tudingan bahwa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, melakukan pertemuan dengan sejumlah elite PDIP kembali dimunculkan. Abraham disebut inisiator yang mengatur pertemuan dengan politisi PDIP di Apartemen Capital Residence, Sudirman, Jakarta, menjelang Pilpres 2014.

Advertisement

Hal itu dikatakan Supriansah, saksi kasus Rumah Kaca Abraham Samad seusai memenuhi panggilan penyidik di Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta, Jumat (30/1/2015). “Saya pemilik apartemen tinggal di situ.”

Pria yang mengaku biasa disapa Anca itu menuturkan ihwal pertemuan dengan ketua KPK tersebut sekitar Maret-April 2014. Saat itu, Abraham Samad menghubungi dirinya untuk meminjam tempat guna melakukan pertemuan dengan teman-temannya.

Advertisement

Pria yang mengaku biasa disapa Anca itu menuturkan ihwal pertemuan dengan ketua KPK tersebut sekitar Maret-April 2014. Saat itu, Abraham Samad menghubungi dirinya untuk meminjam tempat guna melakukan pertemuan dengan teman-temannya.

“Apakah tidak salah, kalau saya bertemu dengan teman-teman di sini,” katanya yang dia klaim menirukan ucapan Abraham Samad.

Supriansah mengaku tak dapat menolak permintaan Abraham Samad mengingat dirinya adalah sesama aktivis anti korupsi yang berasal dari Makassar. Menurutnya, hal itu tak menjadi persoalan dan dilakukan sebagai niat baik kepada kawan sekampung.

Advertisement

Tak lama kemudian, teman yang dimaksud Abraham Samad pun datang. Mereka selanjutnya melakukan pertemuan di tempat terpisah. Setelah itu, Supriansah mengaku tidak mengikuti dan mengetahui detail pertemuan itu.

Supriansah mengatakan di antara tamu yang datang pada saat itu, ada Hasto Kristiyanto (saat itu Wasekjen DPP PDIP) dan Tjahjo Kumolo (saat itu Sekjen DPP PDIP). Supriansah mengaku tidak mengetahui jabatan keduanya di PDIP.

Seusai pertemuan, Supriansah baru mengetahui ketika menyaksikan televisi bahwa Hasto dan Tjahjo merupakan politisi PDIP. Sebelumnya hanya sebatas kenal nama.

Advertisement

Supriansah tak menduga jika dari pertemuan tersebut berbuntut panjang berupa pemanggilan dirinya ke Bareskrim Polri terkait laporan Abraham Samad oleh KPK Watch beberapa hari lalu. “Saya juga jadi susah, banyak urusan terbengkalai karena panggilan ini.”

Dia mengaku diperiksa oleh penyidik sejak jam 10.00 WIB. Di dalam, penyidik bertanya soal adanya pertemuan Samad dengan Hasto dan Tjahjo. “Ada pertemuan? iya benar ada.”

Jumat pekan lalu, KPK Watch melaporkan Abraham Samad ke Bareskrim Polri menyusul adanya pertemuan dengan politisi PDI-P berdasarkan tulisan di Kompasiana berjudul Rumah Kaca Abraham Samad. Atas pertemuan itu Samad dianggap melanggar Pasal 36 dan 65 Undang-indang Tindak Pidana Korupsi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif