Jateng
Kamis, 29 Januari 2015 - 01:50 WIB

SERANGAN DBD : Kasus Meningkat, Dinkes Jateng Minta Warga Waspada

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi fogging (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi Fogging (Dok/JIBI/Solopos)

Serangan DBD di Jawa Tengah kian meningkat. Dinas Kesehatan Jateng mengimbau warga Jateng untuk mewaspadai ancaman serangan demam berdarah 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG– Dinas Kesehatan Kota Semarang, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) mengingat terdapat 94 kasus DBD selama Januari 2015.

“Kami mendapatkan laporan sudah ada 94 kasus DBD yang terjadi pada bulan pertama ini, dan dua pasien di antaranya meninggal dunia,” kata Kepala Dinkes Kota Semarang Widoyono seperti dikutip Antara, Rabu (28/1/2015).

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang terjadi sekarang ini memang rawan terhadap penyebaran penyakit DBD, terutama karena curah hujan yang tinggi sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.

Widoyono memprakirakan curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan terus berlangsung hingga beberapa bulan ke depan, dan pada Februari-Maret mendatang merupakan puncak musim hujan.

“Oleh karena itu, kami meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyakit DBD. Lakukan gerakan PSN [pemberantasan sarang nyamuk] secara rutin dan terapkan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.

Advertisement

Widoyono mengakui bahwa masyarakat biasanya memilih melakukan fogging untuk memberantas nyamuk, padahal pengasapan hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, tidak sampai membunuh jentik-jentik nyamuk.

Selain itu, kata dia, “fogging” juga menimbulkan polutan dari sisa pengasapan yang bisa memengaruhi kesehatan masyarakat sehingga sebaiknya pencegahan DBD diupayakan lewat gerakan PSN.

Berdasarkan data Dinkes Kota Semarang, penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu tercatat sebanyak 1.628 kasus, dan 27 penderita di antaranya meninggal dunia selama 2014.

“Kami terus mengupayakan berbagai program untuk makin menekan angka kasus DBD pada tahun ini, salah satunya menggiatkan gerakan PSN. Harapannya, kasus DBD tahun ini turun,” kata Widoyono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif