News
Kamis, 29 Januari 2015 - 22:10 WIB

KONFERENSI ASIA AFRIKA : Kim Jong Un ke Bandung? AS: Hati-Hati Indonesia!

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kim Jong Un dengan gaya baru (Huffingtonpost.com)

Konferensi Asia Afrika akan menjadi lawatan pertama Kim Jong Un ke Indonesia. AS memperingatkan agar Indonesia berhati-hati.

Solopos.com, JAKARTA – Rencana kedatangan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un ke Indonesia direspons Duta Besar Amerika Serikat, Robert Blake. Dia menghimbau Indonesia perlu berhati-hati dengan kedatangan Jong Un.

Advertisement

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Sekjen Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, mengatakan pihaknya mengundang 109 kepala negara untuk menghadiri hajat besar tersebut. Namun kepastian Kim hadir belum diterima pihaknya.

“Ya statusnya sama dengan teman-teman, tahu di media. Kita lihat dulu. Yang pasti kalau dia peserta ya kita undang. Kalau hadir atau tidak kita lihat,” katanya di Gedung Sate Bandung, Selasa (27/1/2015).

Pihaknya mengaku saat ini terus menyebar undangan ke sejumlah negara peserta KAA. Bahkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat ini tengah di Kinabaro, Malaysia, melakukan pertemuan dengan negara Afrika sekaligus menyebar undangan.

Advertisement

Kabar kedatangan Jong Un ke Tanah Air juga diembuskan oleh Kantor Berita Korsel, Yonhap. Dalam pemberitaannya, Yonhap menulis, kunjungan Jong Un, ke Indonesia akan menjadi lawatan internasional pertamanya sejak berkuasa 2011 lalu.

Melihat potensi kedatangan Kim Jong Un, Amerika Serikat (AS) negara yang selalu berseteru dengan Korut akhirnya angkat bicara.

Melalui Duta Besarnya, Robert Blake, Negeri Paman Sam meminta Indonesia berhati-hati atas keputusan mengundang Jong-Un. Karena negara ini tengah dalam sorotan dunia akibat beberapa masalah dan sanksi dunia.

Advertisement

“Keputusan harus dibuat Indonesia. Namun Indonesia harus berhati-hati terhadap pandangan dunia terhadap negara yang tengah mendapat sanksi ini,” ujar Blake, di pusat kebudayaan AS seperti dikutip Solopos.com dari Liputan6, Rabu (28/1/2015).

“Dan, itu pasti menjadi pertimbangan dari kementerian luar negeri (Indonesia),” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif