News
Kamis, 29 Januari 2015 - 11:30 WIB

AGENDA PRESIDEN : Jokowi Akui Bupati Keluhkan Dana Transfer Kurang

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Agenda Presiden Joko Widodo bertemu dengan para bupati Indonesia Timur di Istana Bogor. Menurut Jokowi, bupati mengeluhkan dana transfer daerah kurang.

Solopos.com, BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima aspirasi bupati gelombang tiga dari wilayah Indonesia Timur. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan para bupati sebelumnya mengeluhkan dana transfer daerah masih kurang.

Advertisement

“Kemarin beberapa menyampaikan mengenai hal yang berkaitan dengan dana transfer yang diperlukan katanya masih kurang,” kata dia saat membuka acara pertemuan di ruang Garuda Istana Bogor, Kamis (29/1/2015).

Presiden menjelaskan postur APBN tahun ini lebih sehat karena pos anggaran yang dinilai membebani sudah dipangkas habis. Namun Jokowi belum bisa memberikan dana transfer dari ruang fiskal Rp230 triliun.

“Fiskal kita sehat, ada ruang yang memang kemarin belum masuk ke daerah kurang lebih Rp230 triliun, yang nantinya akan kita coba di tahun depan untuk bisa masuk ke daerah,” jelas dia.

Advertisement

Presiden menambahkan saat ini pemerintah sedang merumuskan bagaimana mekanisme penyaluran dana tersebut ke daerah apakah melalui Dana Alokasi Khusus atau dalam bentuk transfer daerah.

“Kita belum tahu, kita masih rumuskan pagi siang malam apakah dalam bentuk DAK, apakah dalam bentuk transfer daerah sehingga daerah punya keleluasan untuk mengelola itu lebih baik. Tapi memang harus dilihat dulu,” ujar Presiden.

Jokowi mengajak kepala daerah sering melakukan konsolidasi dalam visi besar yang tentunya akan diimbangi kepemilikan uang negara yang juga besar. Oleh karena itu presiden mengagendakan pertemuan dengan bupati minimal tiga kali dalam setahun.

Advertisement

“Pertemuan seperti ini akan kita rutinkan setiap tiga atau empat bulan nanti dilihat Mendagri atau setengah tahun tergantung situasi. Kalau sudah, saya kita bisa segaris semuanya dan paham maka saya kira pertemuan membahas masalah tetap diperlukan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif