Sport
Rabu, 28 Januari 2015 - 23:30 WIB

PERSIS SOLO : Pasoepati: Siapa Tunjuk Aris Jadi Pelatih?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivis Pasoepati berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Solo, Minggu (11/1/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Persis Solo memiliki pelatih baru, Aris Budi Sulistyo. Namun penunjukan Aris dipertanyakan Pasoepati karena Persis belum punya manajemen.

Solopos.com, SOLO – Kelompok suporter Pasoepati memberikan dukungan penuh atas penunjukkan Aris Budi Sulistyo sebagai pelatih baru Persis Solo. Meski demikian, Pasoepati tetap mempertanyakan dasar penunjukkan eks pelatih Persik Kediri dan PSBI Blitar itu sebagai pelatih Laskar Sambernyawa.

Advertisement

Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferrachtriawan, menilai kemampuan Aris sebagai juru racik tim memang sudah tidak diragukan. Terlebih, eks pemain klub Galatama, Arseto Solo, itu pernah berhasil membawa Persik Kediri promosi ke Indonesia Super League (ISL) musim 2013 lalu.

“Namun kami tetap mempertanyakan apa yang menjadi dasar penunjukan Aris sebagai pelatih kepala Persis. Kan Persis saat ini belum ada manajemen, siapa yang memilih dia atau atas dasar apa? Kami sebagai suporter patut diberitahu. Harusnya kan penunjukan manajemen lebih dulu, baru memilih pelatih,” tutur Ginda saat dihubungi Solopos.com, Rabu (28/1/2015).

Atas dasar inilah Ginda ragu jika di tangan Aris nanti Persis Solo bisa mewujudkan mimpinya lolos ISL musim depan. Seandainya mampu berprestasi, Ginda khawatir Persis tetap tidak bisa menembus kasta tertinggi karena terganjal faktor-faktor non teknis.

Advertisement

“Lihat saja Persik dan Persiwa [Wamena]. Mereka sudah mampu di ISL tapi karena manajemennya tidak profesional, maka harus kembali terdegradasi ke Divisi Utama [DU]. Jangan-jangan nanti Persis juga seperti ini. Sudah lolos ISL, giliran verifikasi karena tidak punya PT jadi batal ke ISL,” imbuh Ginda.

Ginda pun berharap setelah penunjukan pelatih ini, pihak pengurus segera menyelesaikan tugas-tugasnya untuk membawa Persis ke arah profesional. Tugas membentuk badan hukum berbentuk perseroan terbatas (PT) harus segera dilaksanakan oleh pengurus. PT inilah yang nantinya diharapkan membentuk manajemen yang profesional untuk membawa Persis mewujudkan mimpi-mimpinya.

“Sebagai suporter kami selalu mencintai Persis dan akan memberi dukungan. Tapi kami juga tidak bisa tinggal diam dengan ini. Kami ingin komitmen dari pengurus saat Muscab PSSI [11 Januari] lalu dilaksanakan. Jangan hanya janji saja,” terang Ginda.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif