Jatim
Rabu, 28 Januari 2015 - 19:05 WIB

PERGAULAN BEBAS : Anak Jadi Korban Kejahatan Seksual, Penyembuhan Psikis Harus Diutamakan

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan (JIBI/Dok)

Pergaulan bebas yang menempatkan anak-anak dan perempuan menjadi korban pertama meniscayakan penanganan serius.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Badan Pemberdayaan Masyarakat Keluarga Dan Ketahanan Pangan (BPMKKP) Kota Madiun telah menyusun silabus penanganan korban kejahatan seksual atau kekerasan rumah tangga.
Salah satunya ialah mengutamakan penyembuhan psikis atau trauma korban di atas penyelesaian masalah hukumnya.

Advertisement

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan PKK BPMKKP Kota Madiun, Sumini, mengatakan penyembuhan psikis korban akan menjadi titik balik utama agar korban tak melakukan hal yang jauh lebih fatal lagi. Sebab, jika psikis korban tak segera ditangani, ke depannya anak dan perempuan tersebut bisa menjadi aktor kejahatan berikutnya karena sudah merasa telanjur dalam kubangan.

“Makanya, fokus kami ialah penanganan mental atau psikologis korban. Kami ingin korban ini sembuh dan melanjutkan masa depannya,” paparnya saat ditemui Madiunpos.com di ruang kerjanya, Rabu (28/1/2015).

Meski demikian, pelaku kejahatan bukan lantas tetap dibiarkan berkeliaran. Menurut Sumi, BPMKKP telah menjalin kerjasama denga aparat polisi dalam hal kejahatan yang melibatkan anak dan perempuan.

Advertisement

“Polisi dalam hal ini yang mengatasi masalah pidananya. Sementara kami, pada penyembuhan mental. Jadi, pelaku harus dihukum biar jera. Sementara, yang tak kalah pentingnya ialah korban juga harus disembuhnkan mentalnya,” paparnya.

Menurut Sumini, anak dan perempuan yang menjadi korban kejahatan seksual atau KDRT sangat berpotensi menambah daftar kejahatan berikutnya. Misalnya, mereka akan menjadi pekerja seks komersial (PSK), menjadi pelaku trafficking, dan kejahatan lainnya.

Pasalnya, dalam diri korban sudah tumbuh anggapan bahwa dirinya sudah telanjur hancur masa depannya, telanjur ternodai, dan perasaan bersalah lainnya.

Advertisement

“Inilah sebabnya penanganan psikis menjadi sangat penting untuk memutus mata rantai kejahatan anak dan perempuan,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif