Aplikasi Android Waze dipermasalahkan kepolisian Bedford lantaran mempunyai fitur yang dianggap mengancam.
Solopos.com, BEDFORD – Aplikasi media sosial berbasis navigasi, Waze, sedang populer di Amerika Serikat (AS). Sayangnya, aplikasi Android justru menjadi ancaman bagi pihak kepolisian.
Pihak Kepolisian Bedford, Texas, AS, mempersoalkan penggunaan aplikasi Waze. Aplikasi Android berbasis navigasi ini membuat penggunanya mudah melacak keberadaan polisi.
Mereka menganggap fitur Waze yang dapat melacak keberadaan polisi dapat memudahkan para pengintai badan hukum atau yang disebut dengan cop killers untuk menemukan target. Karena itulah pihak kepolisian Amerika Serikat meminta Google sebagai perusahaan yang mengakuisisi Waze, untuk menonaktifkan fitur tersebut.
Tak hanya itu, kepolisian juga meminta dukungan dari berbagai badan penegak hukum agar bersatu menekan Google. “Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala Polisi Daerah Bedford, Mike Brown seperti dilansir Huffingtonpost, Selasa (27/1/2015).
Dilansir Mashable, Selasa (27/1/2015) pihak Waze mengklaim keamanan adalah prioritas yang mereka pegang. Menurut pihak perusahaan, informasi di Waze tidak datang dari layanan navigasi ini melainkan dari para pengguna. Jika ada informasi terkait keberadaan polisi di satu titik tertentu, maka itu berasal dari sesama pengguna.
“Kami telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan departemen transportasi di seluruh dunia dalam hal berbagi informasi di jalanan,” jelas pihak Waze. “Hal ini dimaksudkan untuk membantu para pengguna jalan mengakses informasi terkait keamanan di jalan, alternatif jalan cepat, dan hal-hal terkait.”