Jatim
Selasa, 27 Januari 2015 - 17:05 WIB

PERGAULAN BEBAS : Baru Tiga Hari Jadian, Remaja Ini Langsung Ajak Pacarnya Bercumbu di Hotel

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pemuda, Edo, 22, digelandang aparat polisi setelah ketahuan bercumbu dengan siswi SMP kelas IX di salah satu hotel di Kota Madiun. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Pergaulan bebas di kalangan remaja seolah menjadi tren. Salah satunya yang dilakukan remaja ini.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Seorang siswi kelas IX salah satu SMP di Kota Madiun tertangkap basah tengah asyik bercumbu dengan remaja yang diduga kekasihnya di salah satu hotel di Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Selasa (27/1/2015).

Advertisement

Remaja laki-laki bernama Edo, 22, tersebut diketahui baru saja jadian dengan siswi tersebut tiga hari lalu,Sabtu (24/1/2015).

Paman siswi tersebut, Dwi Hendro Cahyono, 36, mengatakan Edo mulai jadian dengan keponakannya itu tiga hari lalu, Sabtu malam Minggu (24/1/2015). Selama ini, keponakannya hanya mengenal Edo sebagai teman biasa yang bekerja di Taman Hiburan Demangan (THD) Kota Madiun.

“Keponakan saya memang sering main ke sana [THD]. Tapi, ya sebatas main. Saya tahu keponakan saya dan Edo mulai jadian, ya tiga hari lalu,” paparnya kepada Madiunpos.com, Selasa (27/1/2015).

Advertisement

Dwi Cahyono mengetahui keponakannya jadian dengan Edo setelah Edo berani berkunjung ke rumah Dwi Cahyono, yang juga tempat keponakannya itu tinggal. Setelah itu, keponakannya dijemput dan diajak Edo keluar setiap hari pagi dan sore.

“Ngakunya jalan-jalan dan kalau pagi mengantar sekolah,” paparnya.

Di luar dugaan, keponakannya itu ternyata tak pernah masuk sekolah sejak dua hari [Senin-Selasa]. Setelah diusut, ternyata keponakannya itu pergi bersama Edo ke sebuah hotel di Kecamatan Kartoharjo. Mereka berdua ditangkap basah oleh polisi di dalam hotel.

Advertisement

Dwi Cahyono mengakui pengawasan keponakannya tersebut sangat lemah. Kedua orangtaunya selama ini tak lagi merawatnya dan memilih menitipkan kepadanya.

“Saya akui pengawasan keponakan saya lemah. Saya enggak bisa setiap hari mengawasinya, karena saya pulang kerja juga sudah malam,” ujarnya.

Karena lemahnya pengawasan ini, Hendro mengaku tak tahu betul apa saja kegiatan keponakannya selama ini, baik di lingkungan sekolah atau di luar sekolah. Yang jelas, katanya, menjelang malam ia selalu menyempatkan menengok kamar keponakannya untuk memastikan ada di rumah atau tidak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif