Jatim
Selasa, 27 Januari 2015 - 01:05 WIB

PENYAKIT SITUBONDO : Warga Satu Dusun Ini Mendadak Lumpuh, Kok Bisa?

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penderita chikungunya (JIBI/Solopos/Dok.)

Penyakit di Situbondo Jawa Timur ini membuat lumpuh puluhan warga di satu dusun. Inilah penyebabnya.

Madiunpos.com, SITUBONDO –Puluhan warga di Dusun Krajan Desa/Kecamatan Mangaran, Situbondo, Senin (26/1/2015) merasakan nyeri di persendian kaki dan sebagian lumpuh sementara akibat serangan penyakit chikungunya.
Hingga kini, belum ada tindakan konkret dari Dinas Kesehatan Situbondo untuk mengatasi wabah penyakit tersebut.

Advertisement

“Sudah satu mingguan warga di sini banyak yang sakit chikungunya. Tapi belum ada tindakan apa-apa dari pemerintah. Hanya sebelumnya RT sebelah dilakukan penyemprotan, sedangkan di sini tidak ada. Warga yang ingin sembuh terpaksa berobat sendiri-sendiri,” kata Budi, 25, warga setempat seperti dilansir Detikcom, Senin (26/11/2015).

Saat ini, Budi sendiri dan keluarganya juga mengalami kelumpuhan sementara akibat penyakit chikungunya. Semula, penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aides aegypti itu menyerang anak semata wayangnya yang masih berusia 5 tahun.

Suhu tubuh Rendi tiba-tiba naik, lalu diikuti munculnya bintik-bintik merah di tubuhnya. Berikutnya, bocah itu mengeluh persendiannya sakit hingga menderita kelumpuhan sementara.

Advertisement

“Habis anak, lalu istri saya (Jannah, red) juga mengalami penyakit sama. Saya terserang belakangan. Waktu bangun tidur, tiba-tiba persendian di tubuh saya tidak dapat digerakkan lagi,” sambung Budi.

Tak hanya keluarga Budi, sejumlah tetangganya di RT 002/ RW 003 kini juga menderita penyakit dengan gejala yang sama. Bahkan, semingguan yang lalu, puluhan warga RT 003/ RW 011 di Dusun Krajan Desa/Kecamatan Mangaran, juga terserang penyakit chikungunya.

“RT sebelah (RT 003/ RW 011, red) sebelumnya sudah di-fogging. Tinggal yang di sini belum, padahal sudah semingguan warga sakit begitu. Kami takut wabah penyakit ini terus menyebar,” tandas Sadili, 52, warga lainnya.

Advertisement

Sayangnya, Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar Abdi, tidak berhasil dimintai konfirmasi. Beberapa kali dihubungi melalui ponselnya, hanya terdengar suara mesin penjawab, jika nomor yang dituju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif