News
Selasa, 27 Januari 2015 - 11:55 WIB

KPK VS POLRI : Netizen: Damailah Indonesia #SAVEPOLRIKPK

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tanda pagar #SAVEPOLRIKPK (Twitter.com)

KPK vs Polri yang berlarut-larut membuat prihatin banyak pihak dan pelbagai upaya dikerahkan publik untuk turut menjaga kedua institusi hukum tersebut.

Solopos.com, SOLO – Perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri belum usai. Apabila sebelumnya publik di jaringan internet (netizen) menggembar-gemborkan tanda pagar (tagar) #SaveKPK, lain halnya dengan hari ini. Netizen ramai-ramai beralih membuat tagar baru #SAVEPOLRIKPK.

Advertisement

Melalui pantauan pada media sosial Twitter, Selasa (27/1/2015), tagar baru #SAVEPOLRIKPK berhasil menjadi trending topic. Penggunaan tagar tersebut seolah menggambarkan harapan banyak pihak agar polemik antara Polri dan KPK saat ini segera usai dengan perdamaian.

Seorang netizen berakun @Raden_yulis menulis kicauannya sebagai berikut.

“Damailah demi ketentraman masyarakat Indonesia #SAVEPOLRIKPK,” tulisnya.

Advertisement

Senada, akun @jamotsky menulis tweet ajakan untuk warga Indonesia agar turut memberi dukungan perdamaian untuk kedua institusi hukum KPK dan Polri.

“Ayok warga Indonesia #SAVEPOLRIKPK,” tulis @jatmotsky.

Akun @RyanDarmasto mencoba mengajak netizen untuk melihat kasus KPK vs Polri ini secara berimbang.

Advertisement

“Hey, kalian yang saat ini berpendapat tajam…Kita harus melihat persoalan dengan sudut pandang yang berimbang #SAVEPOLRIKPK,” tegas @RyanDarmasto.

Akun @ommyamin bahkan mengunggah kutipan hadis riwayat Bukhari nomor 6066 dan Muslim nomor 6482, untuk menjadi renungan bersama. Ia menulis, “Renungan smg bermanfaat #SAVEPOLRIKPK @KPK_RI @DivHumasPolri @PintarPolitik Hukum tetap harus ditegakkan.”

Berikut kutipan renungan yang diunggah @ommyamin.

“Hati-hati kalian dari persangkaan yang buruk (zhan) karena zhan itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian mencari-cari aurat atau cacat atau cela orang lain. Jangan kalian berlomba-lomba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang Dia perintahkan. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka janganlah ia menzalimi saudaranya, jangan pula tidak memberikan pertolongan atau bantuan kepada saudaranya dan jangan merendahkannya. Takwa itu di sini, takwa itu di sini. Beliau mengisyaratkan (menunjuk) ke arah dadanya. Cukuplah seseorang dari kejelekan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim yang lain, haram darahnya,kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak melihat ke tubuh-tubuh kalian, tidak pula ke rupa kalian akan tetapi ia melihat ke hati-hati dan amalan kalian.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif