SOLOPOS.COM - Komjen Pol. Budi Gunawan seusai fit and proper test calon kapolri, Rabu (14/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/M. Agung Rajasa)
Budi Gunawan, tersangka gratifikasi dan rekening gendut, diminta meniru Bambang Widjojanto yang mundur dari jabatannya sebagai pimpinan KPK.
Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah kalangan meminta calon tunggal Kapolri, Komjen Pol. Budi Gunawan, mengikuti jejak pengunduran diri Bambang Widjojanto dari jabatan Wakil Ketua KPK.
Guru Besar Hukum dan Tata Negara Universitas Andalas, Saldi Isra, mengatakan Budi Gunawan harus mengikuti jejak Bambang Widjojanto yang pada Senin (26/1/2015) telah mengajukan pengunduran diri setelah ditetapkan tersangka oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri.
“Toh Budi juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena dugaan kepemilikan rekening tak wajar. Jadi mundur saja,” katanya saat dihubungi Bisnis/JIBI, Senin.
Menurutnya tidak ada artinya bagi Budi Gunawan untuk meneruskan upayanya dalam pencalonan Kapolri. “Secara etika, bagaimana seorang tersangka bisa menjabat sebagai pemimpin Polri. Namun, itu terserah Budi juga. Pengunduran diri itu hak pribadi masing-masing,” katanya.
Pakar hukum sekaligus mantan Ketua MK, Jimly Asshidiqie, yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai tim khusus untuk menangani kisruh KPK dan Polri ini mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, pengunduran diri Bambang Widjojanto perlu ditiru oleh pejabat publik lainnya. “Nanti, jika dalam praperadilan tidak terbukti, maka bisa menjabat lagi.”
Selain Jimly Asshidiqie dan Saldi Isra, peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pun mengungkap hal serupa. “Pengunduran diri Bambang [Widjojanto] bukan lagi petunjuk bagi Budi Gunawan, tapi sudah harus jadi teladan. Tapi ya bagaimana, Budi sudah diminta banyak orang untuk mundur, tapi tetap nggak mau.”
Menurut pengamat politik LIPI, Siti Zuhro, pengunduran diri Bambang Widjojanto juga mendapat banyak apresiasi dari sejumlah tokoh antara lain, tokoh Muhammadiyah Syafii Maarif. “Ini bukti bahwa perilaku Bambang harus dicontoh pejabat publik lainnya, termasuk Budi Gunawan.”
Apresiasi terhadap pengunduran diri Bambang juga datang dari Ketua Komisi III DPR, Aziz Syamsuddin. “Bambang menjunjung tinggi hukum di Tanah Air. Itu teladan bagi pejabat publik lainnya,” katanya.