Soloraya
Selasa, 27 Januari 2015 - 03:40 WIB

BENCANA BOYOLALI : Truk Pasir Dilarang Lewat Jalur Solo-Selo-Borobudur

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi tanah longsor di Jalur SSB tepatnya di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Senin (26/1/2015). Longsor yang terjadi Minggu (25/1/2015) itu menggerus tebing setinggi 35 meter. (JIBI/Solopos/Dok)

Bencana Boyolali berupa tanah longsor di jalur Solo-Selo-Borobudur membuat lalu lintas di jalur itu tersendat.

Solopos.com, BOYOLALI – Bina Marga Jawa Tengah segera mengantisipasi terjadinya longsor susulan di Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB).

Advertisement

Bina Marga akan berkordinasi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jateng dan Kabupaten Boyolali, untuk melarang truk pasir melewati jalur SSB tepatnya di lokasi bencana longsor di Desa Samiran, Kecamatan Selo.

Kepala Seksi (Kasi) Jembatan Balai Pelaksana Teknis Bina Marga (BPTBM) Wilayah Surakarta, Ukit Waskito Indrajaya, mengatakan longsor yang terjadi Minggu (24/1/2015) bisa memutus jalur SSB jika terus dibiarkan.

Advertisement

Kepala Seksi (Kasi) Jembatan Balai Pelaksana Teknis Bina Marga (BPTBM) Wilayah Surakarta, Ukit Waskito Indrajaya, mengatakan longsor yang terjadi Minggu (24/1/2015) bisa memutus jalur SSB jika terus dibiarkan.

“Sebagai langkah preventif agar jalur ini tidak terputus, truk harus dicegah agar tidak lewat sini,” kata kepada wartawan di lokasi, Senin (26/1/2015).

Menurut dia, getaran yang dihasilkan ketika truk melintas bisa memicu ambrolnya tanah. “Meskipun truk itu tidak menjadi sebab longsor ini, tetapi ini bisa memicu longsornya tanah. Apalagi kontur tanah yang gembur menambah potensi longsor susulan semakin besar,” terang dia.

Advertisement

“Penyebab terjadinya longsor ini kan karena tanah yang gembur itu mendapat limpasan air hujan yang cukup deras. Jadi sementara kita setop dulu alirannya, kami bikin aliran baru ke arah ke ladang warga, kami sudah berkordinasi dengan pak camat [Selo] terkait hal ini,” kata dia.

Anyaman Kawat

Sementara untuk penanggulangannya, kata Ukit, Bina Marga akan memasang bronjong atau anyaman kawat yang berfungsi sebagai wadah bebatuan di tebing yang terkena longsor. “itu [bronjong] untuk menahan tanah agar tidak longsor lagi,” jelas dia.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, lalu lintas kendaraan di atas lokasi longsor di berlakukan buka tutup.  Pengamanan jalan juga menggunakan alat seadanya yakni dengan menggunakan tali rafia dan diikatkan di ranting kayu.

Sementara sejumlah warga membatu mengatur lalu lintas. Ada pun puluhan truk pasir masih berlalu-lalang di jalur tersebut.

Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boyolali, Eka Wardaya, mengatakan longsor di SSB ini harus segera ditangani. Menurut dia, jika jalur SSB terputus maka akan berimbas pada perekonomian warga Selo.

Advertisement

“Warga kan menggunakan jalur ini untuk mendistribusikan hasil pertanian mereka, pemerintah provinsi harus turun tangan untuk menangani ini,” kata dia kepada wartawan di lokasi longsor, Senin.

Sementara itu, longsor juga terjadi di Jalur Nasional di jalan Solo-Semarang, tepatnya di depan Kampus Universitas Boyolali (UBY). Menurut salah seorang pegawai UBY, Suyanto, peristiwa itu terjadi pada Minggu (24/1) pukul 13.30 WIB.

“Saya saat itu sedang berada di dalam kampus, tiba-tiba ada suara gemuruh di dekat jalan raya. Saya keluar ternyata longsor,” kata saat ditemui Solopos.com di lokasi, Senin pagi.

Menurut petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Boyolali, Sabar, mengatakan diduga longsor tersebut karena kualitas talut tidak terlalu bagus.

“Bangunan talutnya tidak terlalu bagus, jadi tidak kuat menahan gerusan air dari atasnya,” kata dia kepada Solopos.com, saat ditemui di Lokasi.

Pantauan Solopos.com di Lokasi, Senin, Longsor yang hampir memakan badan jalan tersebut mengerus tebing sepanjang sekitar 25 meter (m) tinggi 3 m. Longsor tersebut juga mengakibatkan kabel optik terputus dan satu rambu lalu lintas roboh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif