Lifestyle
Senin, 26 Januari 2015 - 06:10 WIB

LOWONGAN PEKERJAAN : Pemkot Solo-Unisri Siapkan Job Fair untuk 6.000 Pemegang Kartu Kuning Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Berkah Job Fair 2014 di Solo Baru, Kamis (16/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Lowongan pekerjaan coba dihimpun Pemkot Solo untuk 6.000 pemegang kartu kuning. Job fair bakal digelar dengan kerja sama bersama Unisri.

Solopos.com, SOLO — Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Solo bekerja sama dengan Universitas Slamet Riyadi (Unisri) dalam pelaksanaan job fair. Lowongan pekerjaan yang tersedia dalam job fair itu diharapkan bisa maksimal dimanfaatkan para pencari kerja.

Advertisement

Kepala Dinsosnakertrans Solo Sumartono Karjo menyampaikan pelaksanaan job fair ini hanya 50%-60% peserta yang datang dari total tenaga kerja yang dibutuhkan. Dia mencatat saat ini ada sekitar 6.000 orang pengangguran tapi berdasarkan versi Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 16.000 pengangguran di Kota Bengawan. Sedangkan, pencari kartu kuning tercatat 1.500 orang-2.000 orang atau rata-rata 100 orang-150 orang pencari kartu kuning per harinya.

“Minimnya tenaga kerja yang terserap biasanya karena tidak adanya kecocokan antara pencari kerja dan penyedia lowongan pekerjaan. Hal ini karena pelamar kerja di Solo biasanya lulusan sarjana sedangkan perusahaan lebih banyak mencari tenaga kerja lulusan SMA/SMK,” paparnya saat ditemui wartawan di Balai Tawang Arum, Balai Kota Solo, Kamis (22/1/2015).

Namun, untuk mengurangi jumlah pengangguran, Sumartono menyampaikan terus melakukan berbagai upaya seperti pelatihan untuk membekali pencari kerja dengan keterampilan. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan dari luar kota dan Forum Komunikasi Jejaring Pemangangan (FKJP).

Advertisement

Diharapkan peserta yang mengikuti FKJP mampu diserap oleh perusahaan tempat magang. Tapi apabila tidak, minimal sudah memiliki pengalaman kerja dan bisa dijadikan bekal untuk melamar lowongan pekerjaan di tempat lain. Pihaknya juga bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan dan Kejuruan (LPK) saat ada lowongan pekerjaan, selain di tempel di kantor atau diumumkan melalui website Dinsosnakertrans Solo. “Minimnya UMK [upah minimum kota] yang ada di Solo juga menjadi penyebab beberapa tenaga kerja lebih memilih untuk bekerja di luar kota,” ujarnya.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif