News
Senin, 26 Januari 2015 - 05:20 WIB

KURIKULUM 2013 DIHENTIKAN : Aduh, Anggaran Buku Rp4 Miliar Percuma

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala SD Mustokorejo di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Marsudi menunjukkan buku-buku Kurikulum 2013 untuk semester genap yang sudah sampai ke sekolah, Jumat (23/1/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Kurikulum 2013 dihentikan, buku disimpan, anggaran Rp4 miliar melayang.

Harianjogja.com, BANTUL-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul Amir Syarifudin mengatakan anggaran miliaran rupiah itu terbuang percuma karena buku kurikulum 2013 tidak dapat digunakan.

Advertisement

Ia menyayangkan keputusan Pemkab Bantul yang dianggapnya terburu-buru dalam pengadaan buku kurikulum 2013. Sementara daerah lain di DIY justru tidak terburu-buru dalam pengadaan buku. Bahkan ada daerah yang belum sama sekali melakukan pengadaan buku kurikulum 2013.

“Sebenarnya apa alasan Pemkab Bantul terburu-buru mengadakan buku selain mengejar jadwal ajaran semester dua,” ungkap politisi PKS itu, Jumat (23/1/2015).

Kepala Dikdas Kabupaten Bantul Totok Sudarto memastikan, ketersediaan buku kurikulum 2006 masih mencukupi untuk kebutuhan belajar mengajar saat ini.

Advertisement

“Buku itu kan sekarang masih tersimpan di sekolah jadi tenang saja bukunya aman,” klaim Totok.

Kendati demikian Ketua Musyawarah Guru Lintas Sekolah Kabupaten Bantul Umi Kulsum mengungkapkan sebaliknya. Sekolah kata dia kekurangan buku kurikulum 2006.

“Buku lama itukan sementara disimpan di gudang. Setelah dibongkar banyak yang rusak. Jumlah siswa sekarang juga bertambah, sementara jumlah buku berkurang,” kata Umi.

Advertisement

Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Kabupaten Bantul justru berencana membeli buku baru kurikulum 2006 setelah buku kurikulum 2013 tidak terpakai.

“Kami taksir kebutuhan pengadaan buku hingga Rp4 miliar, tapi belum tau dananya dari mana, kemungkinan pakai dana BOS [bantuan operasional sekolah]. Kami masih tunggu petunjuk pencairan dana BOS,” jelas Kepala Bidang SMA Dikmenof Bantul Suhirman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif