News
Senin, 26 Januari 2015 - 23:30 WIB

KPK VS POLRI : Pimpinan KPK Dihabisi, DPR Segerakan Pilih Pengganti

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto saat dibebaskan Bareskrim dari penahanan setelah permohonan penangguhan penahannya dikabulkan Mabes Polri. (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

KPK vs Polri terus meruncing menyusul hampir semua pimpinan KPK terancam dipolisikan. Komisi III DPR menyegerakan pemilihan pimpinan baru KPK.

Solopos.com, JAKARTA — Komisi III DPR menyegerakan pemilihan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika unsur pimpinan lembaga antirasuah itu banyak yang mengundurkan diri karena menjadi tersangka.

Advertisement

Ketua Komisi III DPR, Aziz Syamsuddin, memastikan pemilihan pimpinan KPK menyusul pengajuan pengunduran diri Bambang Widjojanto dari jabatan Wakil Ketua KPK pada Senin (26/1/2015) ini. Hal ini dilakukan terkait status tersangka Bambang atas kasus yang dituduhkan kepadanya terkait Pilkada Kotawaringin Barat.

“Jika pengunduran diri Bambang diterima dan diikuti oleh Adnan Pandu Praja yang juga menyandang status tersangka, kita akan segerakan pemilihan pimpinan KPK,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Senin.

Diketahui, selain Bambang yang dilaporkan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polri. Wakil Ketua KPK lainnya, Adnan Pandu Praja pun sudah menyandang status tersangka atas kasus dugaan perampasan saham PT Daisy Timber.

Advertisement

Adapun Zulkarnaen, wakil Ketua KPK lainnya, juga akan dilaporkan oleh simpatisan Partai Nasdem, Fathorrasjid, atas kasus dugaan korupsi Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) Jawa Timur ke Mabes Polri. Sebelumnya, komisi hukum di parlemen itu menunda keputusan pengganti Busyro Muqoddas yang masa jabatannya habis Desember 2014.

“Jika semua dilaporkan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri, maka pimpinan KPK hanya menyisakan Abraham Samad. Dengan demikian, sesuai dengan aturan yang berlaku, kami bisa selenggarakan uji kelayakan dan kepatutan pimpinan KPK sesegera mungkin,” katanya.

Saat ini, sejumlah kalangan tengah menyerukan permintaan kepada Presiden Jokowi untuk segera mengambil sikap atas kisruh KPK dan Polri. “Pelaporan pimpinan KPK atas sejumlah kasus itu buntut dari penetapan tersangka calon tunggal Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan oleh KPK,” kata Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan.

Advertisement

Dalam hal ini, sebagai partai penyeimbang, Demokrat memberikan support kepada Jokowi atas penyelesaian itu. “Meski demikian, kami meminta Jokowi tetap mengambil sikap. Demokrat pun juga siap memberikan masukan jika diminta.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif