Jogja
Senin, 26 Januari 2015 - 19:40 WIB

KASUS KUBE GUNUNGKIDUL : Catut Nama Fiktif

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi antikorupsi (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Kasus kube Gunungkidul sejumlah warga tidak tahu jika dirinya menerima bantuan senilai Rp20 juta.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Program bantuan Kelompok Usaha Bersama (Kube) dari Pemerintah DIY di Dusun Besari, Desa Siraman, Kecamatan Wonosari menuai
masalah. Program tersebut terindikasi mencatut nama anggota fiktif untuk pencairan bantuan senilai Rp20 juta.

Advertisement

Salah satu tokoh masyarakat di Dusun Besari Jafar Amir mengatakan, ia kaget bukan kepalang ketika penyidik dari Polda DIY mendatangi rumahnya pada Selasa (13/1/2015). Menurut dia, penyidik menanyakan perihal keanggotaan Jafar dalam Kube tersebut.

“Saya kaget, orang saya ini tidak menjadi anggota. Tapi, kok saya masuk daftar anggota Kube. Saya bilang apa adanya ke petugas jika saya tidak tahu menahu soal program tersebut,” ungkap dia kepada Harianjogja.com, Minggu (25/1/2015).

Warga lain, Tumiyanto juga mengaku, kaget mengetahui namanya termasuk anggota Kube. Tumiyanto mengatakan, ia merasa jengkel karena namanya dicatut dalam program tersebut.

Advertisement

“Saya ini tidak tahu apa-apa. Nama saya kok dimasukkan menjadi anggota,” ujar dia.

Salah satu anggota Kube Danis mengatakan, ia tidak tahu menahu akan program tersebut. Menurut dia, ia baru saja menjadi anggota Kube tersebut sehingga tidak mengetahui program yang sudah berjalan.

“Saya juga ditanyai petugas dari Polda DIY soal program tersebut. Namun, saya bilang saya tidak tahu apa-apa karena memang tidak tahu apa-apa,” ungkap dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif