Soloraya
Senin, 26 Januari 2015 - 02:10 WIB

CAR FREE DAY SRAGEN : Sejumlah Pedagang Mengeluh Kepanasan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melintas di area car free day (CFD) Sragen, tepatnya di Jl. Ade Irma Suryani, Minggu (25/1/2015). Pengunjung dan pedagangan mengeluh dengan kondisi jalan tersebut yang panas setelah Pemkab Sragen memangkas pohon di tepi jalan (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Car free day Sragen menjadi daya tarik warga. Pemangkasan dahan dan cabang pohon di tepi jalan oleh petugas membuat pedagang mengeluh kepanasan.

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di area car free day (CFD) Sragen, tepatnya di Jl. Ade Irma Suryani, mengeluhkan dampak pemangkasan dahan dan cabang pohon  di tepi jalan oleh petugas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Minggu (25/1/2015), sehingga membuat mereka merasa kepanasan.

Advertisement

Seorang pedagang makanan, Anglika, 30, mengaku kepanasan saat menjajakan barang car free day di Jl. Ade Irma Suryani. Tak hanya itu, menurut dia, sinar matahari yang langsung mengarah ke meja dagang juga membuat berbagai jenis makanan, khususnya yang terbungkus plastik menjadi lembab hingga lebih cepat basi dan tidak menarik perhatian pembeli.

“Baru pada Minggu ini suasana di Jl. Ade Irma Suryani menjadi panas sejak pagi. Cukup kaget juga awalnya. Kami tiba di lokasi berjualan ternyata banyak pohon di tepi jalan sudah dipangkas. Pada Minggu lalu di daerah sini [Jl. Ade Irma Suryani] masih sejuk karena semua pohon rindang,” kata Anglika saat dijumpai Solopos.com di lapaknya car free day Sragen, Minggu (25/1/2015).

Pantauan Solopos.com di lokasi, Minggu (25/1/2015)pagi, suasana di sepanjang Jl. Ade Irma Suryani panas, terutama di bagian jalaan sebelah barat. Selain pedagang, pengunjung CFD yang berlalu lalang di Jl. Irma Ade Irma Suryani juga banyak yang menggunakan berbagai barang seadanya untuk menutup kepala masing-masing agar tidak kepanasan.

Advertisement

“Pada Minggu biasanya, saya baru pulang dari CFD pukul 09.00 WIB atau 09.30 WIB. Namun kali ini saya mau pulang lebih awal untuk menghindari panas.  Ini juga sudah persiapan pulang [sekitar pukul 08.25 WIB]. Nanti dilanjutkan [berjualan] di kios rumah,” ujar  warga asal Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen itu.

Anglika menyampaikan meski panas, tidak terjadi penurunan jumlah pengunjung atau pembeli di lapaknya pada agenda CFD kali ini. Dia memprediksi jumlah pengunjung CFD yang masih tergolong cukup banyak tersebut karena sebelumnya tidak mengetahui adanya pemangkasan pohon di Jl. Ade Irma Suryani hingga membuat suasana kurang nyaman itu.

“Pengunjung belum tahu pemangkasan pohon. Jadi belum tahu kalau hari ini [kemarin] Jl. Ade Irma Suryani jadi panas. Mereka juga mengeluh. Belum tahu CFD Minggu depan, jumlah pengunjung masih tetap atau berkurang? Semoga panas tidak banyak mempengaruhi,” terang dia.

Advertisement

Senada dengan Anglika, pedagangan makanan lain, Iis, 36, mengaku harus menyediakan payung khususnya untuk menutup barang daganganan. Menurut dia, kendati  Jl. Ade Irma Suryani menjadi kurang nyaman, pedagang tidak menyalahkan Pemkab Sragen untuk memangkas pohon besar yang dinilai membahayakan pengendara khususnya. Hanya saja, lanjut Iis, pedagang berharap Pemkab Sragen memberikan bantuan seperti payung atau tenda.

“Dulu Dinas Perdagangan [Disdag] Sragen pernah akan memberikan bantuan payung untuk pedagang CFD yang membutuhkan. Namun sampai saat ini belum terealiasai. Bantuan itu tidak ada kaitannya dengan agenda pemangkasan pohon. Hanya kami saat ini kami membutuhkan payung besar atau tenda itu,” kata dia terkait situasi car free day Sragen yang panas.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif