Soloraya
Minggu, 25 Januari 2015 - 15:40 WIB

Pita Kejut Depan Kopassus Dituding Picu Kerusakan Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintasi permukaan aspal yang bergelombang di sekitar pita kejut di jalan Solo-Jogja, tepatnya di depan Markas Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (24/1). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Pita kejut di jalan Solo-Jogja, tepatnya depan Mako Kopassus Kandang Menjangan, diwarnai kerusakan jalan di sekelilingnya.

Solopos.com, SUKOHARJO — Keberadaan pita kejut atau pita penggaduh di jalan Solo-Jogja, tepatnya di depan Markas Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, diduga memicu kerusakan jalan.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Sabtu (24/1/2015), kerusakan jalan itu muncul dengan bergelombangnya permukaan jalan di sekitar lokasi pemasangan pita kejut. Terdapat benjolan-benjolan di permukaan aspal jalan. Sebagian aspal jalan bahkan kian melebar.

Garis putih di tepi jalan itu tidak lagi terlihat lurus, melainkan bengkong dan sebagian garis sudah tidak terlihat. Jumali, 50, warga Desa Pucangan, Kecamatan Kartasura, mengatakan kerusakan aspal jalan itu dipicu oleh banyaknya kendaraan berat yang berjalan pelan ketika ingin melintasi pita kejut atau pita penggaduh.

“Sama seperti kondisi jalan di sekitar lampu bangjo [lampu lalu lintas] di persimpangan jalan. Biasanya, jalan di sekitar bangjo itu akan rusak karena tak kuat menahan beban kendaraan yang berjalan pelan atau berhenti di atasnya,” jelas pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengrajin buis beton ini.

Advertisement

Jumali menjelaskan kerusakan jalan sudah pernah terjadi di sekitar pita kejut yang dipasang beberapa tahun silam. Kerusakan jalan itu sudah diperbaiki oleh petugas proyek perbaikan jalan. Kendati begitu, setelah diperbaiki, kerusakan jalan muncul kembali tak lama kemudian. “Biasanya tidak bisa bertahan sampai enam bulan. Baru beberapa bulan diperbaiki saja sudah rusak kembali,” tukasnya.

Kepala Desa Pucangan, Budiyono, tidak menampik adanya kerusakan jalan akibat pemasangan pita kejut itu. Selain permukaan jalan yang bergelombang di sekitar pita kejut, dia juga menyoroti tidak meratanya bagian pinggir aspal jalan. Pinggiran aspal itu membentuk undakan yang membahayakan pengguna jalan.

“Bekas aspal yang lama itu tidak ditutup oleh aspal baru sehingga membuat permukaan jalan di bagian pinggir tidak rata. Sudah ada banyak pengguna jalan yang terjatuh karenanya,” jelas Budiyono.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif