News
Minggu, 25 Januari 2015 - 16:45 WIB

KPK VS POLRI : Ini 5 Tuntutan Aksi Save KPK

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi menyusun poster bertuliskan 'SAVE KPK' di Jakarta, Jumat (23/1/2015). Mereka menuntut Mabes Polri membebaskan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang ditangkap pihak kepolisian. (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

KPK VS Polri belum juga menemui titik temu. Sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat pun menggelar aksi #SaveKPK dan menuntut lima tuntutan demi menyelamatkan KPK.

Solopos.com, JAKARTA – Sejumlah aktivis, tokoh, dan masyarakat menggelar aksi #SaveKPK untuk mendukung penyelamatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di dekat Halte Tosari, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Minggu (25/1/2015), serta menyerukan agar perselisihan KPK vs Polri segera berakhir .

Advertisement

Mereka mengajukan lima tuntutan, antara lain agar penyidikan perkara Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto dan terjadap pimpinan KPK lainnya dihentikan sebagai salah satu upaya mereka mengakhiri konflik yang terjadi antara KPK vs Polri.

Kemudian, tuntutan pembatalan pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Mereka juga menuntut agar Presiden segera menerbitkan Perpu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) untuk memberikan kekebalan hukum kepada pimpinan KPK selama menjabat agar tak terulang kejadian KPK vs Polri yang terus berulang.

Tuntutan lainnya agar dituntaskan kasus suap dan dugaan korupsi lainnya dalam rekening gendut yang dimiliki Komjen Budi Gunawan.

Advertisement

Mereka juga mendesak Presiden memerintahkan pimpinan polisi agar personel yang jadi saksi kasus dugaan rekening gendut Komjen Budi Gunawan mau mendatangi KPK.

Dalam aksi yang diikuti seratusan peserta itu, hadir pula oleh Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja serta sejumlah tokoh lainnya seperti mantan Wakil Ketua KPK Haryono Umar, aktivis HAM Usman Hamid, Taufik Basari, Direktur Utama Tempo Bambang Harymurti, Maruarar Sirait, Sandra Hamid, Sandra Moniaga, Aktivis ICW Emerson Yuntho dan lainnya.

“Banyak masyarakat yang terlibat, artinya masyarakat mengerti apa yang terjadi. Masyarakat cerdas dan tidak bisa dibodoh-bodohi,” kata Usman Hamid sebagaimana diberitakan Antara, Minggu (25/1/2015).

Advertisement

Pada kesempatan tersebut, Usman juga menyempatkan bermain gitar sambil bernyanyi dengan beberapa peserta aksi dengan membawakan lagu Bento dan Bongkar milik Iwan Fals yang sontak memancing peserta lainnya ikut bernyanyi.

Tagar SaveKPK mulai ramai di sosial media setelah terjadi penangkapan terhadap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Jumat (23/1/2015), yang kemudian dilepaskan setelah diperiksa penyidik Sabtu, (24/1/2015), dini hari.

Tidak hanya #SaveKPK, #SavePolri juga digaungkan agar lembaga penegakan hukum itu bebas dari politisasi dan korupsi agar tak terjadi lagi konflik KPK vs Polri.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif