Jateng
Minggu, 25 Januari 2015 - 16:50 WIB

KESEHATAN MASYARAKAT JATENG : Diskriminasi Penderita Kusta Harus Dihilangkan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mycobacterium Leprae (wikipedia)

Mycobacterium Leprae (wikipedia)

Kesehatan masyarakat Jateng terutama prorgram bebas kusta terus digalakkan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendiskriminasi penderita kusta  

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, KUDUS – Stigma dan sikap diskriminatif terhadap penderita kusta harus dihilangkan karena penyakit tersebut bisa disembuhkan, kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo.

Advertisement

Kanalsemarang.com, KUDUS – Stigma dan sikap diskriminatif terhadap penderita kusta harus dihilangkan karena penyakit tersebut bisa disembuhkan, kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo.

“Selama ini penyakit kusta memang dikaitkan dengan stigma negatif sehingga penderitanya merasa terkucil di masyarakat. Dampaknya bisa saja tidak mau berobat ataupun ke luar rumah,” ujarnya ketika menghadiri peringatan Hari Kusta sedunia yang ke-62 di Pendopo Agung Rumah Sakit Umam Daerah Rehatta Kelet, Kecamatan Keling, Jepara, Sabtu (24/1/2015).

Peringatan Hari Kusta tersebut diselenggarakan oleh RSUD Rehatta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Perdoski Semarang, Netherland Leprosy Relief, Leprosy Care Community UI dan kelompok masyarakat peduli kusta.

Advertisement

Selain itu, lanjut dia, penyakit tersebut bukanlah penyakit mematikan dan bukan penyakit keturunan.

Untuk itu, lanjut dia, perlu kerja sama semua pihak untuk ikut memberikan dukungan kepada penderita kusta agar mendapatkan pengobatan dengan baik sehingga bisa kemungkinan terjadinya cacat dini bisa dicegah.

Selain itu, kata dia, semua pihak juga diharapkan ikut promosi pengendalian kusta dengan mengurangi sikap diskriminasi terhadap penderita kusta.

Advertisement

“Jika timbul bercak-bercak merah yang diduga mengarah ke penyakit kusta sebaiknya segera diobati atau dilaporkan kepada petugas kesehatan agar segera diambil tindakan,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Pengobatan penyakit kusta, katanya, gratis atau tidak dipungut biaya sehingga masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan soal biaya pengobatannya.

Guna mengurangi kasus kusta, dia mengaku, pernah menyampaikan usulan ke Gubernur Jateng agar agar mulai dari gubernur, bupati/walikota hingga tingkat kepala desa menyampaikan promosi kesehatan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif