News
Sabtu, 24 Januari 2015 - 13:55 WIB

KPK VS POLRI : Video Cicak Ngunthal Boyo Muncul Kembali di Internet

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Meme save KPK (Facebook)

KPK Vs Polri masih panas. Save KPK masih menjadi trending topic di Twitter sehubungan penangkapan Bambang Wijdojanto.

Solopos.com, SOLO – Polemik yang memanas antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat sejumlah pengguna jaringan internet, netizen, melakukan aksi dukungan pada KPK dengan membuat hashtag #SaveKPK diikuti sebuah rekaman video sindiran pada pemerintah.

Advertisement

Sebagaimana Solopos.com pantau pada jejaring sosial Twitter, Sabtu (24/1/2015), hashtag #SaveKPK, masih menjadi topik kicauan terhangat.

Bahkan, seorang spesialis pembangunan sosial di Bank Dunia, Bambang Soetono, memunculkan rekaman video bertajuk Cicak Ngunthal Boyo sebagai bentuk ungkapan geramnya pada penangkapan Wakil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto. Rekaman dapat dilihat di sini https://www.youtube.com/watch?v=aqrrfWXMSII.

Rekaman video Cicak Ngunthal Boyo itu sendiri, diciptakan Jogja Hip Hop Foundation dan diunggah oleh Ario Temangsang, di Youtube, sejak 16 Januari 2011.

Advertisement

Bambang Soetono melalui akun Twitter-nya, @bambangsoetono, memunculkan kembali rekaman video klip tersebut, setelah pernyataan kerasnya terhadap stasiun televisi Metro TV dan TV One.

Menurut Bambang, dua stasiun televisi tersebut tidak bersikap objektif dalam kasus Polri versus KPK ini. Berikut pernyataan Bambang Soetono.

“Salut @KompasTV benar2 menjadi media publik bukan sekedar corong pemiliknya seperti yg lain #SaveKPK…shame on you @Metro_TV @kabartvOne,” tulis Bambang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif