Alat berat yang sempat beroperasi di Sungai Progo Sleman kini sudah berhenti
Harianjogja.com, SLEMAN – Sejumlah alat berat sempat beroperasi di kawasan Sungai Progo, Dusun Mergan, Desa Sendang Mulyo, Minggir Sleman. Tetapi sejak pekan ini sudah ditarik karena tidak memiliki perizinan.
Pantauan Harianjogja.com di kawasan sungai Progo, aktifitas penambangan tidak hanya terjadi di Dusun Mergan, Sendang Mulyo di sisi utara jembatan Ngapak tetapi juga di kawasan Pingitan, Sumbersari, Moyudan di sisi selatan.
Kendati demikian mereka secara keseluruhan beroperasi secara manual. Sebelumnya memang sempat ada dua alat berat yang beroperasi di kawasan Mergan, Sendang Mulyo. Tetapi sudah ditarik dan tidak beroperasi lagi.
“Beberapa hari yang lalu menariknya, sekarang sudah tidak ada hanya manual saja,” ungkap warga Mergan, Sendang Mulyo yang enggan disebut namanya, Jumat (23/1/2015).
Keberadaan alat berat di kawasan Progo memang sangat meresahkan bagi para penambang manual. Karena dapat mempengaruhi habisnya material sehingga penambang manual kesulitan mendapatkan material.
Baik warga yang berasal dari Sleman maupun Kulonprogo sudah sejak lama memanfaatkan kawasan sungai Progo sebagai kawasan tambang manual untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Bintoro, 65, salahsatu penambang manual membenarkan jika ada beberapa alat berat yang sempat beroperasi. Tetapi sejak tiga hari terakhir sudah tidak ada lagi. “Informasi tidak memiliki perijinan, sudah ditarik,” ungkap warga asal Kulonprogo ini.
Ia menambahkan keberadaan alat berat di sebelah utara memang cukup membuat penambang rakyat resah. Karena alat berat lebih cepat menghabiskan pasir.