SOLOPOS.COM - Pemain Australia Matthew Spiranovic (6) dan Ivan Franjic (2) menghadang tendangan bebas pemain Oman Abdulaziz Al-Maqbali (ka) di laga Asian Cup Grup A. JIBI/Reuters/Jason Reed
Piala Asia 2015 memperlihatkan dominasi Australia di zona Asia. The Socceroos mengatasi salah satu tim kuat Asia, China.
Solopos.com, BRISBANE — Tim Cahill mengantarkan Australia ke semifinal Piala Asia 2015 setelah membekuk China dengan skor 2-0 di Brisbane Stadium, Kamis (22/1/2015). Gelandang New York Red Bulls itu memborong dua gol dalam laga babak perempat final kontra China.
Kedua gol itu memang tercipta di babak kedua. Namun, gol pembuka yang ditorehkan Cahill bakal diingat sepanjang masa sebagai gol paling spektakuler di panggung Piala Asia tahun ini.
Cahill pernah mencetak gol tak terlupakan lewat tendangan voli dalam laga kontra Belanda di Piala Dunia 2014 lalu. Kini, dia kembali mengukir aksi spektakuler di depan para suporter The Socceroos dengan mencetak gol lewat tendangan salto.
Kegagalan China menyapu bola di depan gawang dimanfaatkan dengan baik oleh Ivan Franjic untuk memberi umpan kepada Cahill. Pemain berusia 35 tahun itu pun dengan cekatan melompat keudara dan melalukan tendangan salto dari jarak enam yard yang membuat kiper China Wang Dalei terheran-heran. Enam menit berikutnya, Cahill kembali mengoyak gawang China.
“Ini adalah kemenangan terbesar untuk kami. Sebelum laga berlangsung, saya sudah meyakini bisa menang karena percaya pada kemampuan tim ini,” ujar Cahill, seperti dilansir news.com.au, Kamis.
Cahill menjadi top scorer sepanjang masa Australia dengan total raihan 39 gol dari 80 penampilan. Berkat performa gemilang itu, kans The Socceroos untuk merebut trofi Piala Asia pertama semakin terbuka. Di semifinal pekan depan, tim tuan rumah bakal berhadapan dengan pemenang antara Jepang dan Uni Emirat Arab.
Sementara itu, Korea Selatan (Korsel) lebih dulu melaju ke semifinal setelah menundukkan Uzbekistan dengan skor 2-0, Kamis sore. Tim polesan Ulrich Stielike itu akan bertemu dengan pemenang antara Iran dan Irak di laga semifinal.
Pelatih Korsel, Ulrich Stielike, mengatakan sempat berniat menarik keluar Son Heung-min sebelum dia mencatik gol kedua di babak extra time. Striker Bayer Leverkusen itu juga pernah ditarik keluar pada menit ke-40 saat Korsel meraih kemenangan 1-0 atas Australia di laga terakhir Grup A.
“Saya hampir menarik dia [Son] keluar karena dia sangat lelah. Ini menjadi laga pertamanya sejak sakit cukup lama. Namun, dia tetap berdiri tegak dan mencetak dua gol. Saya mengambil keputusan tepat dengan tidak menarik dia keluar,” ujar Stielike, dilansir Reuters.