News
Jumat, 23 Januari 2015 - 09:20 WIB

KURIKULUM 2013 DIHENTIKAN : Ribuan Guru Terancam Kehilangan Dana Sertifikasi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan belajar di salah satu SD di Solo. (Dok./JIBI/Solopos)

Kurikulum 2013 dihentikan dapat mengakibatkan guru kehilangan dana sertifikasi.

Harianjogja.com, BANTUL– Ribuan guru di Bantul terancam kehilangan pendapatan dari program sertifikasi. Menyusul tidak berlakunya kurikulum pendidikan 2013 di DIY sesuai instruksi pemerintah pusat.

Advertisement

Ketua Musyawarah Guru Lintas Sekolah Kabupaten Bantul Umi Kulsum mengungkapkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar Menengah ihwal instruksi agar DIY kembali ke kurikulum 2006 itu merupakan kabar buruk bagi ribuan guru yang selama ini mendapat penghasilan dari program sertifikasi.

Pasalnya kata dia, dengan kurikulum 2006 jam mengajar guru menjadi berkurang. Pengurangan jam mengajar itu terutama untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Agama dan Matematika. Padahal untuk tetap mendapat sertifikasi, guru harus mengajar minimal 24 jam dalam seminggu.

“Kalau di kurukulum 2013 itu kan materinya lebih banyak jadi untuk Bahasa Indonesia jam mengajar per kelas sampai enam jam, sementara kalau kurikulum 2006 hanya empat jam, jadi enggak bisa mengejar target 24 jam seminggu,” ungkap guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Bantul itu Kamis (22/1/2015).

Advertisement

Umi memprediksi, penghentian dana sertifikasi bagi guru yang kekurangan jam mengajar itu bakal terlihat Maret mendatang. Sebab dana sertifikasi sebesar satu kali gaji per bulan itu dicairkan tiap triwulan.

“Saat ini kami sudah mulai mengisi dakodik [data pokok pendidik] yang dikirim secara online ke pusat berisi jam mengajar. Kalau Januari ini jam mengajar berkurang otomatis sudah tidak dapat sertifikasi Maret nanti,” paparnya.

Menurut Umi, ancaman kehilangan dana sertifikasi guru itu diperkirakan dialami separo dari total guru penerima sertifikasi karena mereka mengajar sejumlah mata pelajaran yang telah disebutkannya. Jumlahnya diprediksi mencapai ribuan orang. Pemkab Bantul mencatat, total guru penerima dana sertifikasi saat ini sebanyak 5.167 orang mulai dari SD hingga SMA. Solusinya kata dia, guru tersebut harus bergerilya mencari sekolah-sekolah yang kekurangan guru untuk dapat menerimanya bekerja. Satu guru bisa mengajar di tiga sekolah.

Advertisement

Menurut Umi, ancaman kehilangan sertifikasi inilah yang menjadi salah satu alasan Dinas Pendidikan di Bantul tetap mempertahankan kurikulum 2013 hingga akhirnya ditolak oleh pusat. Selain alasan buku kurikulum 2013 sudah terlanjur dibeli dan didrop ke sekolah-sekolah.

Saat ini kata dia, sekolah-sekolah di Bantul dipastikan kekurangan buku pelajaran kurikulum 2006. Lantaran jumlah murid bertambah sementara jumlah arsip buku 2006 yang disimpan di gudang justru berkurang karena banyak yang rusak.

Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Kabupaten Bantul Totok Sudarto menyatakan, guru yang kekurangan jam mengajar dapat mengajar di sekolah-sekolah lain yang kekurangan guru.

“Tenang saja enggak akan ada guru yang diberhentikan karena jam mengajarnya sedikit, kan bisa mengajar di beberapa sekolah,” terang Totok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif