Soloraya
Jumat, 23 Januari 2015 - 05:10 WIB

EROSI SUNGAI : Erosi Sungai Grompol Ancam 5 Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi tebing Sungi Grompol di Dukuh Gungan, Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Sragen, yang mengalami erosi dan longsor. erosi Sungai Grompol mengancap sebanyak 5 rumah dan 20 pekarangan milik warga. Foto diambil Rabu (21/1/2015).(Irawan Spto Adhi/JIBI/Solopos)

Erosi Sungai Grompol di Masaran, Sragen mengancam lima rumah dan 20 pekarangan

Solopos.com, MASARAN — Sedikitnya lima rumah dan 20 pekarangan milik warga Dukuh Gungan, Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, terancam akibat erosi Sungai Grompol.

Advertisement

Perangkat Desa Karangmalang, Sutopo, saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Rabu (21/1/2015), menjelaskan tebing Sungai Grompol di wilayah Dukuh Gungan terus menerus terjadi erosi terutama saat volume air sungai tinggi dan arus air deras.

“Kondisi tanah tebing di Gungan memang labil. Setiap hari bisa dikatakan terus terjadi erosi. Pada musim hujan seperti saat ini, tebing lebih rentan longsor. Ada sejumlah pekarangan dan lima rumah warga setempat yang terancam,” kata Sutopo.

Dia menyampaikan selain pekarangan dan rumah milik warga, tanah kas Desa Karangamalang yang berada di tepi Sungai Grompol juga terancam. Menurut dia, tebing sungai perlu dilindungi talut agar tidak mudah termakan erosi.

Advertisement

Sutopo menyebut warga setempat khawatir karena tanah mereka semakin berkurang. “Solusi jangka panjang mengatasi ancaman erosi Sungai Grompol hanya dengan membangun talut atau minimal dengan bronjong. Memasang patok bambu pada tebing tidak tahan lama. Longsor tetap terjadi,” ujar Sutopo.

Dia menambahkan Pemdes Karangmalang pernah mengajukan pembangunan talut kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) saat balai tersebut menormalisasi Sungi Grompol pada 2008. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan. Menurut dia, warga dan Pemdes Karangmalang tidak sanggup membangun talut di sungai tersebut karena butuh biaya besar.

Hal senada disampaikan Kepala Desa (Kades) Karangmalang, Suyamto. Dia menilai pembangunan talut mendesak dilakukan di sepanjang aliran Sungi Grompol. Khususnya di bagian sungai yang dekat dengan permukiman warga.

Advertisement

Menurut dia, warga khawatir akan mengalami bencana seperti yang pernah terjadi 2012 silam. Saat itu terjadi banjir besar. “Talut juga untuk mengantisipasi luapan air sungai ke pemukiman warga. Memang cukup banyak warga kami yang tinggal di dekat Sungai Grompol,” kata Suyamto terkait erosi yang terjadi di Sungai Grompol.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif