Soloraya
Jumat, 23 Januari 2015 - 06:30 WIB

BANJIR SUKOHARJO : Kali Sanggarahan Meluap, Jalan Kampung Tergenang 10 Jam

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menyaksikan Kali Sanggrahan yang sempat meluber ke jalan perkampungan di Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Kamis (22/1/2015). (M Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Banjir Sukoharjo di wilayah Grogol, Kamis (22/1/2015) dini hari lalu akibat Kali Sanggrahan meluap. Akibatnya, jalanan di Desa Sanggrahan tergenang.

Solopos.com, SUKOHARJO — Hujan deras yang melanda Sukoharjo dan sekitarnya mengakibatkan Kali Sanggrahan, di Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjomeluap hingga menggenangi jalan perkampungan, Rabu (21/1/2015) hingga Kamis (22/1/2015) dini hari.

Advertisement

Beruntung, luapan banjir dari Kali Sanggrahan tidak sampai memasuki rumah-rumah warga sekitar. Genangan banjir sempat menggenangi jalan perkampungan selama hampir 10 jam.

Genangan mulai muncul sejak Rabu sore pukul 15.00 WIB dan surut pada Kamis pukul 01.00 WIB dini hari. “Hujannya memang tidak berlangsung lama. Paling tidak sampai satu jam.

Advertisement

Genangan mulai muncul sejak Rabu sore pukul 15.00 WIB dan surut pada Kamis pukul 01.00 WIB dini hari. “Hujannya memang tidak berlangsung lama. Paling tidak sampai satu jam.

Tetapi, debit air di Kali Sanggrahan semakin tinggi karena ada kiriman air dari bagian hulu yang berada di kawasan Boyolali,” jelas Juki, warga Dusun Sanggrahan, RT 004/RW 004, Desa Sanggrahan, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Kamis (22/1).

Genangan air, kata Juki, menutup akses jalan setinggi betis orang dewasa. Warga sekitar sempat khawatir luberan air dari Kali Sanggrahan itu masuk ke rumah-rumah seperti yang terjadi pada pertengahan Desember lalu.

Advertisement

Selain RT 004, genangan air juga muncul di jalan perkampungan di RT 001, 002 dan 003/ RW 004. Juki menyadari kampungnya memang kerap menjadi langganan banjir luapan dari Kali Sanggrahan.

Menurutnya, Kali Sanggrahan biasa meluap minimal dua kali selama musim hujan tiba. Kendati sudah menjadi langganan banjir, warga sekitar tidak pernah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Warga biasa menunggu banjir di dalam rumah. Biasanya dalam hitungan jam, air sudah surut,” paparnya.

Advertisement

Menurut Juki, sejumlah petugas sempat mengecek kondisi Kali Sanggrahan pada tahun lalu. Saat itu, beredar wacana jika sedimen di Kali Sanggrahan bakal dikeruk dan dipasangi talut. Kendati begitu, hinga kini belum ada implementasi dari hasil peninjauan ke lapangan itu.

“Selain sedimen, Kali Sanggrahan juga dipenuhi sampah. Mulai sampah plastik, pelepah pisang, hingga bantal dan kasur pun bisa ditemukan di kali ini,” jelasnya.

Beberapa rumah yang biasa tergenang banjir luapan Kali Sanggrahan adalah milik Wasdi, 54, dan Darmini, 59. Kedua warga RT 003/004, Desa Sanggrahan itu sudah biasa berteman dengan banjir kala musim hujan tiba.

Advertisement

“Kalau ada tanda-tanda banjir, biasanya saya menyelamatkan barang-barang elektronik dan buku-buku sekolah anak dulu terlebih dahulu,” papar Darmini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif