News
Jumat, 23 Januari 2015 - 15:35 WIB

BAMBANG WIDJOJANTO DITANGKAP : Tuduhan ke Bambang Widjojanto Dinilai Janggal

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bambang Widjojanto (kiri) dan Abraham Samad. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Bambang Widjojanto ditangkap dengan tuduhan terlibat dalam mobilisasi saksi palsu di sidang MK. Namun tuduhan polisi dinilai janggal.

Solopos.com, JAKARTA — Penangkapan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, oleh Bareskrim dengan tuduhan mobilisasi saksi palsu dinilai banyak kejanggalan. Kasus yang disangkakan ke Bambang merupakan kasus lama yang laporannya sudah dicabut.

Advertisement

“Kabareskrim menurut kami gegabah dan membahayakan kegiatan anti korupsi. Tuduhan [terhadap Bambang Widjojanto] menurut kami tidak masuk akal. Belum dijelaskan juga oleh Kabareskrim. Kuat dugaan apa yang dituduhkan ke Bambang Widjojanto adalah upaya serangan balik,” kata Direktur Advokasi Pukat UGM, Oce Madril, dalam wawancara jarak jauh yang ditayangkan TV One, Jumat (23/1/2015).

Oce Madril menganggap ada banyak kejanggalan dalam informasi yang disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Ronny F. Sompie, hari ini. Menurut Ronny, Bambang Widjojanto terlibat kasus pemberian keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kota Waringin Barat 2010 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Bambang disebut sebagai orang yang menyuruh saksi memberikan keterangan palsu. “Para saksi mengatakan BW menyuruh mereka para saksi memberikan keterangan palsu di pengadilan MK.

Advertisement

Namun Ronny tak bisa menjawab saat ditanya dalam status apa Bambang Widjojanto dalam sidang tersebut. “Tidak tahu saya, itu sudah 2010, mungkin sebagai penasehat hukum, mungkin,” katanya.

Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Ujang Iskandar, juga telah menegaskan laporan saksi palsu terkait Pilkada Kotawaringin Barat 2010 yang menjerat Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, sudah dicabut oleh pelapor.

“Masalah saksi palsu itu sudah dicabut oleh Sugianto di Mabes, sudah bertahun-tahun, saya lupa tahunnya,” kata Ujang Iskandar disela-sela rapat koordinasi Bupati dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jumat (23/1/2015).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif