News
Kamis, 22 Januari 2015 - 06:10 WIB

KARTUN CHARLIE HEBDO : Tolak Kartun Nabi, 45 Gereja di Niger Dibakar

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi simpati bagi Charlie di Paris, Rabu (7/1/2015) malam. (JIBI/Solpos/Reuters/Christian Hartmann)

Kartun Charlie Hebdo Nabi Muhammad memicu kemarahan umat Islam. Di negara Niger, sebanyak 48 gereja dibakar.

Solopos.com, NIAMEY – Protes menentang penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah mingguan satire Prancis, Charlie Hebdo, di Niger merusak tempat peribadatan. Sebanyak 48 gereja dirusak semenjak kartun Nabi Muhammad diterbitkan.

Advertisement

Tak hanya merusak fasilitas umum, unjuk rasa terkait kartun Nabi di Charlie Hebdo juga menewaskan lima orang dan melukai 128 lainnya di Niamey, Niger.

Kerusuhan serupa juga terjadi di kota bagian selatan Zinder pada 7 Januari 2015 lalu menewaskan lima orang dan melukai 45 lainnya. Dalam serangan ke Charlie Hebdo, para pria bersenjata menembak tewas 12 orang dengan mengatakan serangan itu sebagai balasan atas penerbitan kartun-kartun sebelumnya yang menghina Nabi.

Satu pekan kemudian, staf majalah bersikeras menerbitkan majalah versi survivor dengan memunculkan sebuah kartun baru. Penerbitan itu mendapat dukungan dari pihak-pihak yang bersuara keras tentang kebebasan berpendapat, namun lebih lanjut menyulut reaksi kalangan Muslim di sejumlah negara.

Advertisement

Para pengunjuk rasa menjarahi dan membakari sejumlah bangunan, termasuk lima hotel dan 36 bar.

Minggu (18/1/2015), sekitar 300 demonstran di Niamey membangkang terhadap larangan untuk melanjutkan aksi unjuk rasa. Mereka melempari batu ke arah polisi, yang kemudian menyemprotkan gas air mata ke arah para pengunjuk rasa.

Gubernur wilayah itu membuat  90 orang ditahan, sementara media setempat mengatakan mereka yang ditahan itu termasuk para pemimpin oposisi.

Advertisement

Sesepuh Muslim Yaou Sonna pada Sabtu meminta masyarakat untuk berhenti menyerang kalangan Kristen. “Jangan lupa, Islam menentang kekerasan. Saya meminta laki-laki dan perempuan, pemuda dan pemudi untuk tenang,”katanya melalui televisi pemerintah sebagaimana diberitakan Antara, Selasa (20/1/2015).

Banyak warga Muslim, yang membentuk mayoritas luar biasa di antara penduduk Niger, menganggap penghinaan berupa penerbitan kartun nabi di Charlie Hebdo terhadap Islam sebagai serangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif