News
Kamis, 22 Januari 2015 - 05:30 WIB

KABINET JOKOWI-JK : SBY Minta Menteri Jangan Ganggu Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SBY dan Jokowi berpelukan, Senin (20/10/2014). (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Kabinet Jokowi-JK sering jadi sasaran kritik DPR. Namun kali ini, SBY memberi saran kepada para menteri agar tak mengganggu Jokowi. Ada apa?

Solopos.com, JAKARTA — Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) tidak menggangu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kabinet Kerja, sekaligus pemerintahannya dalam menjalankan tugas.

Advertisement

Permintaan itu diungkap oleh politisi Partai Golkar dan mantan Menteri Perindustrian, MS Hidayat, seusai menghadiri undangan SBY untuk berkumpul besama menteri KIB lainnya di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Rabu (21/1/2014).

“SBY minta kepada seluruh menteri KIB untuk tidak mengkritik Jokowi dulu mengingat masa pemerintahannya belum berjalan 100 hari,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Rabu.

Selain berharap menteri tidak menggangu Jokowi dengan kritikan, paparnya, SBY juga meminta pendapat dari menteri KIB perihal situasi internasional yang berisiko berdampak kepada situasi nasional. “Tadi siang juga berbicara tentang situasi politik dan ekonomi internasional yang berisiko berdampak pada situasi nasional.”

Advertisement

Namun, MS Hidayat menolak berkomentar lebih dalam jika pertemuan mantan petinggi negara itu dikaitkan dengan isu pembersihan orang SBY yang ditulis SBY dalam akun sosial medianya. “Tidak ada itu. Kami ngobrol itu saja, tidak menyinggung pembersihan orang-orang SBY. Selebihnya makan siang dan nyanyi-nyanyi,” katanya.

Ketua DPP Partai Demokrat sekaligus Wakil Ketua Badan Legislasi, Saan Mustofa, juga berkomentar hal yang sama. “Tidak ada yang aneh dalam pertemuan itu. Mereka hanya reuni saja. Dan saya yakin, tidak berbicara hal yang merugikan pemerintahan Jokowi,” katanya.

Saan Mustopa yang mengaku kenal baik dengan SBY yakin pertemuan itu hanya sekadar refresh dari kedekatan mereka selama berkuasa. “SBY kan banyak beraktivitas di luar negeri, jadi wajar jika ingin ketemu dan meminta pendapat mantan orang-orang kepercayaannya,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif