Jogja
Kamis, 22 Januari 2015 - 07:20 WIB

BANDARA KULONPROGO : Korban Pelemparan Batu Belum Berencana Melaporkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Dusun Kragon II, Desa Palihan, Kecamatan Temon melakukan aksi blokade jalan, Kamis (16/1/2014). Blokade jalan sekaligus sebagai reaksi warga setelah adanya pemasangan patok penentuan titik koordinat bandara. (JIBI/Harian Jogja/Arif Wahyudi)

Bandara Kulonprogo, korban pelemparan batu saat pematokan koordinat mengalami luka di bagian pipi dan bahu.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pematokan koordinat lahan calon bandara di Desa Glagah berakhir ricuh, Rabu (21/1/2015). Ratusan warga Wahana Tri Tunggal (WTT) menghadang dan mendesak mundur tim pengadaan lahan bandara yang mencoba memasang patok di Pedukuhan Sidorejo. Insiden tersebut juga mengakibatkan salah satu wartawan dan anggota kepolisian terkena lemparan batu dari kerumunan massa.

Advertisement

Harun Susanto, salah satu wartawan radio, mengaku terkena lemparan batu di bahu kanan dan pipi. Akibatnya, bahu kanan mengalami luka dan pipi tergores.

“Satu batu kena bahu dan mental ke pipi,” sebutnya, Rabu (21/1/2015).

Ia tidak mengetahui secara pasti pelakunya, namun arah batu berasal dari kerumunan massa. Untuk sementara, kata Harun, ia belum berencana melaporkan kejadian ini kepada polisi.

Advertisement

Kapolres Kulonprogo AKBP Yulianto menjelaskan polisi melakukan pengamanan kegiatan warga yang menolak serta tim yang melakukan pematokan supaya tidak terjadi benturan fisik.

“Posisi kami di tengah-tengah,” ujarnya.

Dikatakannya, kegiatan pematokan pada Rabu (21/1/2015) belum dapat dilanjutkan dan akan dievaluasi lagi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif