Jogja
Kamis, 22 Januari 2015 - 11:40 WIB

Bandara Adisutjipto Overload 5 Kali Lipat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto penumpang silkair. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Bandara Adisutjipto, kepadatan mencapai lima kali lipat dari daya tampung yang tersedia.

Harianjogja.com, SLEMAN – Setiap tahun Bandar Udara (Bandara) Adisutjipto Jogja overload penumpang hingga lima kali lipat dari aturan yang ditentukan. Meski demikian Adisutjipto masih dapat membuka kesempatan izin penerbangan yang dengan tujuan Bandara ini.

Advertisement

Direktur PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Kolonel Andi Gunawan Wirson menjelaskan untuk ukuran terminal yang dimiliki Adisutjipto sesuai aturan seharusnya hanya menampung 1,2 Juta penumpang setiap tahunnya. Kenyataannya Adisutjipto harus menampung penumpang sebanyak 5,8 Juta pertahunnya baik dari kedatangan maupun bepergian keluar. Dari sisi keamanan penerbangan memang tidak terlalu berpengaruh. Tapi dampak yang ditimbulkan terdapat pada sisi kenyamanan penumpang.

“Kita hitungannya jumlah penumpang yang datang dengan luasan terminal itu ada rumusnya. Nah kita kenanya harusnya 1,2 Juta [penumpang]. Kenyataannya 2014 ada 5,8 Juta penumpang berarti sudah lima kali lipatnya. Tahun berikutnya bisa sampai 6,5 Juta,” terangnya saat ditemui di Wisma Lanud Adisutjipto, Selasa
(20/1/2015).

Hingga saat ini Adisutjipto hanya mampu menampung tujuh armada pesawat komersial ukuran besar dalam waktu satu jam. Karena itu tiap maskapai yang baru tiba di Bandara ini diberikan waktu sekitar 30 menit hingga maksimal 45 menit untuk kembali meninggalkan Bandara melanjutkan perjalanan. Untuk mendukung ketepatan waktu, lanjut dia, pihaknya memotivasi tiap maskapai yang tepat waktu dengan memberi penghargaan.

Advertisement

“Karena Bandara kecil sehingga ada miss sedikit saja tidak bisa. Begitu ada pesawat datang sampai berangkat lagi itu kita beri waktu 30 menit jadi harus cepat. Tapi kalau masih ada yg lowong ya kita toleran 45 menit dan semua itu kita tulis. Tiap tahun kita beri penghargaan bagi maskapai yang tidak pernah delay atau tepat waktu, ground handling cepat,” urainya.

Kendati demikian pihaknya masih memungkinkan memberikan slot bagi maskapai baru yang akan terbang dengan tujuan Adisutjipto. Tetapi dengan catatan mengambil pada jam-jam tertentu yang tidak crowded seperti pukul 10.00 WIB, 11.00 WIB, 15.00 WIB, 16.00 WIB dan di atas pukul 21.00 WIB. Selain itu terutama pada pagi hari dan jelang malam atau sore sangat padat sekali. Setiap harinya, kata dia, baik yang keluar dan masuk ada 140 penerbangan di Adisutjipto. Hal itu belum termasuk pesawat carteran.

Pihaknya tidak dapat serta merta melakukan pembatasan. Bahkan hingga 24 Jam tetap dilayani jika ada pesawat yang akan mendarat. Kendati demikian permohonan ijin itu harus sesuai prosedur. Detailnya, pihak maskapai mengajukan permohonan ke Bandara untuk slot time. Kemudian baru mengajukan ke Dirjen Perhubungan Udara atas rekomendasi pihak Bandara.

Advertisement

“Maskapai mengajukan permohonan. Kami tidak ada pembatasan, bisa sampai jam berapapun. Apa ya mau tutup ya tidak, itu adalah tugas Bandara, waktu Natal kemarin ada yang sampai jam 2 pagi, tetap kami layani,” tegasnya.

Danlanud Adisutjipto Marsma Yadi I Sutanandika menambahkan berdasarkan pemantauannya saat ini trayek penerbangan cenderung lebih tertata. Koordinasi dengan Lanud terus dilakukan, karena Bandara juga digunakan sebagai lokasi belajar siswa Sekbang TNI AU.

“Di Adisucipto semuanya teratur dan tidak ada flight yang tanpa ijin, mungkian hanya perbedaan waktu, biasa harus selisih [delay] lima menit. Bahkan menurut infonya adalah yang paling tertib Adisutjipto saat ini. Mungkin karena pejabatnya dari personel TNI AU jadi mudah koordinasi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif